REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi membanggakan kembali lahir dari mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis.
Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer, Rheno Septianto dan Irfan Ramadhan berhasil mengembangkan AI-Based Fake News Detection System with Multilingual Analysis. Ini sistem cerdas yang mampu mendeteksi berita palsu dalam berbagai bahasa secara cepat dan akurat.
Inovasi ini menjadi jawaban atas tantangan global dalam menangkal penyebaran disinformasi di dunia digital.
Dengan memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP) dan algoritma pembelajaran mesin, sistem ini mampu mengidentifikasi ciri-ciri berita palsu melalui analisis konten dalam berbagai bahasa, mulai dari bahasa Indonesia hingga bahasa asing.
“Harapan kami, sistem ini bisa membantu masyarakat memeriksa kredibilitas berita dan mengurangi dampak negatif penyebaran hoaks di internet,” ujar Rheno Septianto, saat mempresentasikan hasil risetnya.
Irfan Ramadhan menambahkan, penggunaan kecerdasan buatan dalam sistem ini memungkinkan proses verifikasi informasi dilakukan secara efisien, instan, dan terpercaya oleh pengguna dari berbagai latar belakang.
Keberhasilan mereka tidak lepas dari dukungan Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), pusat pengembangan inovasi teknologi di lingkungan kampus UNM.
Fitra Septia Nugraha, Kepala NIC, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian Rheno dan Irfan. Ia juga menegaskan, inovasi mahasiswa seperti ini merupakan wujud konkret dari komitmen UNM dalam membina talenta digital yang solutif dan berdampak.
“Kami sangat bangga atas keberhasilan Rheno dan Irfan. Inovasi ini contoh nyata bahwa mahasiswa UNM mampu menjawab tantangan nyata di masyarakat dengan teknologi,’’ katanya dalam keterangan yang dilansir Jumat (4/7/2025).
Menurut dia, NIC akan terus hadir mendampingi mahasiswa agar ide-ide kreatif mereka tidak hanya berhenti di kampus, tapi bisa memberikan kontribusi luas di masyarakat. NIC, berperan startegis mewadahi pengembangan riset terapan mahasiswa yang sejalan dengan kebutuhan industri dan persoalan sosial.
Lewat pencapaian ini, UNM kembali menegaskan eksistensinya sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif mencetak generasi muda yang inovatif dan siap bersaing di era teknologi.
Di tengah maraknya penyebaran hoaks dan disinformasi, kehadiran sistem deteksi berita palsu berbasis AI ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi digital dan menciptakan masyarakat yang lebih kritis terhadap informasi.