Kamis 03 Jul 2025 16:30 WIB

Diogo Jota Meninggal di Dalam Mobil yang Terbakar, Diduga Kecelakaan Tunggal

Kepolisian Spanyol mengonfirmasi meninggalnya Diogo Jota.

Penyerang Liverpool Diogo Jota
Foto: AP Photo/Darren Staples, File
Penyerang Liverpool Diogo Jota

REPUBLIKA.CO.ID, jakarta -- Pemain Liverpool, Diogo Jota, dan saudaranya tewas dalam kecelakaan mobil di Spanyol, kata polisi pada Kamis (3/7/2025).

Kepolisian Spanyol (Civil Guard) mengonfirmasi kepada Associated Press bahwa Jota dan saudaranya ditemukan tewas setelah mobil mereka tergelincir dari jalan dekat kota Zamora di barat Spanyol. Pihak berwenang mengatakan mobil tersebut terbakar.

Baca Juga

Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan. Mereka mengatakan tidak ada kendaraan lain yang terlibat.

Jota, yang berusia 28 tahun, dan saudaranya, Andre Silva (25 tahun), keduanya pemain Portugal, berada di dalam mobil tersebut.

Jota juga bermain untuk tim nasional Portugal dan membantu tim tersebut memenangkan UEFA Nations League, bulan lalu. Sementara Silva bermain untuk klub Portugal Penafiel di divisi bawah.

Jota bergabung dengan Liverpool dari Wolves pada 2020 dan memenangkan tiga trofi besar bersama klub Merseyside tersebut, termasuk Liga Primer Inggris musim lalu.

Kematian Jota terjadi beberapa pekan setelah ia menikahi Rute Cardoso dan mengunggahnya dia media sosial dengan menulis, “Ya untuk selamanya.”

AP menghubungi Liverpool untuk komentar, tapi klub Inggris itu belum merespons secara langsung.

Federasi Sepak Bola Portugal mengeluarkan pernyataan yang menyesalkan musibah tersebut. Presiden federasi Pedro Proenca mengatakan sepak bola Portugal “sangat terpukul.”

“Lebih dari sekadar pemain hebat dengan hampir 50 penampilan untuk tim nasional, Diogo Jota adalah sosok luar biasa yang dihormati oleh semua rekan dan lawannya. Ia memiliki kegembiraan yang menular dan menjadi panutan di komunitasnya,” kata Proença dalam pernyataan tersebut.

Federasi Portugal mengatakan telah meminta satu menit hening cipta sebelum pertandingan antara Portugal dan Spanyol pada Kamis di Kejuaraan Eropa Wanita yang digelar di Swiss.

“Kami kehilangan dua juara,” kata Proença. “Kematian mereka mewakili kerugian yang tak terpulihkan bagi sepak bola Portugal, dan kami semua akan berusaha sebaik mungkin untuk menghormati warisan mereka setiap hari.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement