REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Andra Soni mengusulkan Pelabuhan Bojonegara di Kabupaten Serang, Banten, dapat dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor nasional.
Usulan tersebut disampaikan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kontribusi ekspor Provinsi Banten secara langsung, yang selama ini masih tercatat melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Banyak industri di Provinsi Banten beroperasi dan mengekspor dari Banten, tetapi pencatatannya masih melalui Tanjung Priok. Jadi tercatatnya ekspor Jakarta, bukan Banten," kata Andra dalam keterangannya di Kota Serang, Banten, Rabu.
Andra mengatakan hal tersebut dalam pertemuan bersama Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten Aim Nuraim Saleh, di Serang, Banten, Selasa (1/7/2025).
Menurut Andra, Pelabuhan Bojonegara memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena memiliki kedalaman alami (natural draft) yang ideal bagi pelabuhan besar.
Ia menilai hal ini sejalan dengan visi pembangunan infrastruktur logistik nasional.
"Di Bojonegara kita punya pelabuhan. Bahkan Bung Karno telah menyiapkan Cilegon itu sebagai pelabuhan karena punya kedalaman natural. Ini sangat ideal untuk pelabuhan besar," ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat bisa melirik potensi ini, mengingat Tanjung Priok saat ini sudah padat dan menanggung beban logistik yang besar.
"Dengan kepadatan yang ada di Tanjung Priok, sudah saatnya melirik ke Provinsi Banten dengan segala potensinya," katanya.
Andra meyakini apabila ekspor dari industri di Banten tercatat langsung di wilayahnya, maka akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat.
"Insya Allah bila hal itu terjadi, tentu IPM kita akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat Banten juga bisa meningkat," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk menggali potensi penerimaan daerah, termasuk optimalisasi pajak kendaraan bermotor serta pencatatan nomor pokok wajib pajak (NPWP) perusahaan yang beroperasi di Banten namun masih terdaftar di Jakarta.
Sementara itu, Aim menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan sinergi pengelolaan perpajakan dan mendorong potensi ekonomi daerah.
"Potensi ekonomi di wilayah Banten ini sangat besar. Karena itu, kami siap bersinergi dengan Pemprov Banten untuk menggali dan meningkatkan penerimaan pajak,"ujar Aim.
Ia juga mencatat meski perekonomian global mengalami perlambatan, realisasi penerimaan pajak di Banten pada semester I 2025 masih tergolong tinggi, yakni mendekati 40 persen dari target nasional.
Menurut Aim, sektor-sektor utama penerimaan pajak di Banten meliputi industri pengolahan, perdagangan, serta real estat dan infrastruktur.
"Ke depan, kami berharap berbagai kebijakan daerah yang menggairahkan ekonomi bisa turut meningkatkan penerimaan pajak dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten," katanya.