REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan proses evakuasi pendaki perempuan warga negara Brasil berinisial JDSP yang jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, menghadapi kendala serius akibat cuaca buruk. Meski begitu dia mengatakan lokasi jatuhnya korban sudah dapat diketahui.
"Kondisi terakhir pagi tadi cuaca mulai membaik ya, tetapi sempat memburuk lagi. Kami berharap siang hari ini cuaca membaik," kata Menhut Raja Juli Antoni di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
"Posisi korban sudah dapat identifikasi di kedalaman 400-an meter. Kemarin (tim evakuasi) sudah turun sampai di kedalaman sekitar 300 meter, tapi kemudian cuaca buruk, ada badai," kata dia lagi.
Pihaknya menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya demi menyelamatkan korban. "Pemerintah Indonesia dengan kementerian dan lembaga terkait sangat serius dalam melakukan penyelamatan terhadap warga negara Brasil. Mudah-mudahan sekali lagi dengan bekerja keras, bekerja sama, kita dapat selamatkan," kata Menhut.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, Relawan Rinjani, porter, dan unsur terkait. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun sebagai bagian dari evakuasi pendaki JDSP yang jatuh di Gunung Rinjani.
Penutupan sementara ini dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi korban hingga mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung dan tim evakuasi.