REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pameran internasional industri pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum memastikan gelarannya berjalan lancar jdan optimal. Hal tersebut dipastikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Donny Ermawan Taufanto yang meninjau langsung kesiapan opening ceremony pameran industri pertahanan internasional Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Senin (9/6/2025).
“Kita perlu memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan optimal, tanpa ada yang terlewat. Tampilkan yang terbaik,” tegas Menhan Sjafrie kepada seluruh Komite Penyelenggara Indo Defence 2025.
Penegasan ini merupakan komitmen Kementerian Pertahanan untuk menyajikan Indo Defence 2025 sebagai ajang pameran yang sukses dan berkesan.
Pameran dan forum pertahanan internasional yang digelar setiap dua tahun sekali ini, terselenggara tanpa menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Kali ini, Indo Defence 2025 Expo & Forum akan berlangsung pada 11–14 Juni di JIExpo Kemayoran.
Tercatat sebanyak 42 negara dan 1.180 peserta yang ikut meramaikan pameran yang telah menjadi wadah strategis untuk mempererat diplomasi pertahanan dan membuka peluang besar dalam pengembangan industri militer, baik dari sisi teknologi, investasi, maupun perdagangan dari sektor pertahanan, kedirgantaraan, dan kemaritiman.
Dengan ribuan delegasi, pelaku industri, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indo Defence mempertegas posisi Indonesia sebagai bagian dari solusi global turut menghadirkan perdamaian melalui kekuatan dan kolaborasi.
Karena itu, Indo Defence 2025 mengusung tema "Defence Partnerships for Global Peace & Stability", yang menegaskan pentingnya kolaborasi dan kerja sama pertahanan antarnegara dalam menciptakan perdamaian dan keseimbangan global. wadah strategis bagi industri pertahanan dalam negeri untuk mempromosikan produk dan teknologi mereka ke pasar global.
Melihat pentingnya penyelenggaraan pameran alutsista, Wakil Menteri Pertahanan, Marsdya Donny Ermawan menekankan, tujuan dari forum ini bukan sekadar bisnis pertahanan, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia, sebagaimana amanat dalam Pembukaan UUD 1945.
"Kita semua tahu bahwa global stability, peace itu sangat kita harapkan untuk perdamaian, untuk kesejahteraan. Kalau enggak damai, enggak stabil suatu negara, suatu kawasan, ya nonsense kita bisa mendapatkan kesejahteraan, ekonomi enggak akan berkembang,” kata Donny.
“Sehingga ini menjadi harapan kita semua, enggak hanya Indonesia saja, tapi semua negara,” imbuhnya.
Di Indonesia sendiri, dampak positif dari penyelenggaraan Indo Defence yang telah berlangsung sejak tahun 2004 tidak hanya berdampak pada industri pertahanan dan keamanan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Pasalnya, kegiatan ini berhasil menarik minat investor asing untuk berinvestasi di industri pertahanan Indonesia, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor tersebut. Belum lagi dengan adanya transaksi bisnis dan kontrak-kontrak yang terjadi selama pameran yang tentunya akan meningkatkan devisa negara melalui ekspor produk pertahanan.
Pelaksanaan Indo Defence kali ini lebih dari sekadar pameran, Indo Defence 2025 Expo & Forum menghadirkan berbagai kegiatan pendukung yang komprehensif. Defence Technology Forum pada 12 Juni 2025 akan terdiri dari tiga sesi strategis: Asymmetric Warfare Technology, Advancement in Cyber Warfare, dan Innovation in Dismounted Soldier System.
Technical Product Presentation (TPP) akan berlangsung selama tiga hari (11-13 Juni 2025) di empat area theatre sesuai sektor pertahanan, Land, Naval, Air, dan Cyber Security, memberikan kesempatan bagi peserta pameran untuk mempresentasikan produk dan inovasi mereka secara langsung kepada audiens yang lebih luas.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Indo Defence juga menggelar Open Stage Forum selama empat hari pameran, membahas topik-topik strategis seperti National MRO Capacity & Capability, peran N219 dalam konektivitas regional, rantai pasok aviasi berbasis AI dari MetaBrain, dan kesadaran akan keamanan siber.
Sebagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum juga terbuka untuk public pada tanggal 14 Juni 2025 mendatang. Kesempatan ini memberikan masyarakat umum untuk mengenal lebih dekat perkembangan industri dan teknologi pertahanan.