REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Militer Amerika Serikat (AS) selalu berupaya menghadirkan teknologi paling modern saat melakukan latihan gabungan dengan Indonesia. Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar AS di Jakarta, Heather Merritt mengatakan, pihaknya belum memiliki perincian yang pasti mengenai alutsista yang akan dibawa pada latihan gabungan terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Pasalnya, semua hal masih dibicarakan antara militer AS, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 14 mitra latihan lainnya. Hanya saja, ia memastikan, AS tetap ingin Indonesia memiliki akses ke teknologi kelas dunia yang dimiliki militer negaranya dan yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan AS.
Hal itu merespons kabar AS akan membawa jet tempur F-15EX dalam latihan gabungan Super Garuda Shield yang rencananya digelar di tiga tempat pada akhir Agustus 2025. Adapun latihan gabungan (latgab) itu bakal berlangsung di Baturaja (Sumatra Selatan), Dabo Singkep (Kepulauan Riau), dan Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Garda Nasional Angkatan Darat Hawaii Brigjen Tyson Y Tahara mengatakan, latgab tersebut telah berkembang pesat sejak dirinya mengikuti kegiatan yang sama ketika masih berpangkat mayor.
"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk kembali (berpartisipasi) dan mudah-mudahan dapat menyaksikan Super Garuda Shield bersama 14 negara yang berbeda. Dan bagian terbesarnya adalah semua komponen dari pasukan AS dan Indonesia akan berpartisipasi dalam latihan itu," kata Tahara dalam wawancara saat pembukaan 'USA Partnership Pavillion' dalam Indo Defence 2024 Expo and Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).