REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Prof. Dorodjatun Kuntjoro Jakti menyatakan pemikiran Sumitro Djojohadikusumo sangat relevan dan dapat membantu Indonesia bertahan menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global saat ini dan masa depan.
Dorodjatun dalam Simposium Nasional bertajuk “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” di Jakarta, Selasa mengatakan kondisi perekonomian global sudah bergeser dari era kapitalisme dan sosialisme ke era ekonomi penuh ambisi alias the age of ambition.
"Persaingan di antara negara-negara besar dalam perang dagang ini membuat sejumlah pemikiran begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo masih relevan dalam kondisi saat ini," ucap Dorodjatun
Ia mengungkapkan, ekonomi penuh ambisi tersebut bisa menimbulkan resesi atau depresi ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi.
"Sebagai solusinya, berbagai pemikiran begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo masih relevan membantu Indonesia bertahan di tengah ketidakpastian," tuturnya.
Dorodjatun menambahkan, pemikiran-pemikiran Sumitro memiliki filosofi, visi dan misi, memiliki landasan teori yang kuat, hingga metode analisis, dan kebijakan yang ditempuh.
Kata dia, ekonomi kerakyatan yang dimotori oleh Sumitro Djojohadikusumo dan bertujuan untuk mencapai kemakmuran rakyat dinilai masih dengan susah payah dilakukan hingga hari ini.
Sementara itu, Dekan FEB UI Teguh Dartanto menyebut gagasan Sumitro akan tetap relevan sampai saat ini dan masa depan.
Menurutnya, hal itu tercermin mulai dari program hilirisasi sumber daya hingga kebijakan proteksionisme terukur yang saat ini dilakukan pemerintah Indonesia.