Senin 26 May 2025 01:33 WIB

Wakil Ketua MPR: Tingkatkan Akses dan Relevansi Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi masa depan Indonesia.

Pendidikan vokasi penting diperoleh mahasiswa.
Foto: Dok Istimewa
Pendidikan vokasi penting diperoleh mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat menyarankan peningkatan akses dan relevansi pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri dalam upaya mengakselerasi pencapaian sejumlah program pembangunan, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.

"Kebutuhan akan sekolah vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha sangat mendesak. Apalagi Pemerintah sedang berupaya meningkatkan pembangunan di sejumlah sektor," kata legislator yang kerap disapa Rerie itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (25/5/2025).

Baca Juga

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat pada akhir tahun 2024, jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia hanya sekitar 8 persen dari total mahasiswa yang ada.

Sementara di negara maju, seperti Jerman dan China, jumlah mahasiswa vokasi masing-masing mencapai 49,5 persen dan 50 persen dari jumlah mahasiswa di negara itu.

Padahal, kata Rerie, program Astacita yang dicanangkan Pemerintah Indonesia, antara lain menargetkan pemerataan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, dan pembangunan di berbagai desa.

Menurut dia, realisasi sejumlah program tersebut akan sangat bergantung pada ketersediaan tenaga terampil dan siap pakai yang dihasilkan pada pendidikan vokasi.

Untuk itu, Rerie berpendapat bahwa relatif rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab dalam menghadapi peningkatan target pembangunan dan perkembangan dunia usaha saat ini.

Dia juga mengatakan agar berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mencetak tenaga terampil dan memiliki kompetensi harus terus dilakukan.

"Upaya dimaksud antara lain dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan vokasi yang mendukung pembelajaran yang efektif dan relevan," tuturnya.

Selain itu, menciptakan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dan dunia usaha tak kalah penting, agar pendidikan vokasi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) dengan standar kompetensi yang tepat.

Rerie berharap dengan dukungan semua pihak, pendidikan vokasi di Tanah Air dapat melahirkan SDM yang berkualitas dan produktif serta mampu berkontribusi lebih luas lagi dalam pencapaian berbagai target pembangunan nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement