Senin 19 May 2025 09:06 WIB

Ditekan Dunia Internasional, Netanyahu Akhirnya Izinkan Bantuan Makanan Masuk Gaza

PBB telah dihubungi otoritas Israel untuk menyalurkan makanan dalam jumlah terbatas.

Warga Palestina berebut untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (9/5/2025). Warga Gaza harus berebut untuk mendapatkan makanan dari dapur umum. Menipisnya pasokan membuat tak semua warga Gaza bisa mendapatkan makanan. Blokade Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza, membuat dapur umum tutup karena tidak ada pasokan bahan pangan. Bencana kelaparan mengancam ratusan ribu warga Palestina.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berebut untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (9/5/2025). Warga Gaza harus berebut untuk mendapatkan makanan dari dapur umum. Menipisnya pasokan membuat tak semua warga Gaza bisa mendapatkan makanan. Blokade Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza, membuat dapur umum tutup karena tidak ada pasokan bahan pangan. Bencana kelaparan mengancam ratusan ribu warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel akhirnya melonggarkan blokade bantuan kemanusiaan berupa makanan masuk ke Gaza menyusul dimulainya operasi militer di bagian utara dan selatan. Hal itu dikonfirmasi oleh Kantor Perdana Menteri Netanyahu pada Ahad (18/5/2025). 

Keputusan pembukaan blokade bantuan kemanusiaan meski masih dalam jumlah terbatas ini diambil usai gelombang tekanan dunia internasional terhadap Israel merujuk pada kondisi Gaza yang menuju pada bencana kelaparan massal sejak blokade diterapkan pada Maret. 

Baca Juga

"Berdasarkan rekomendasi IDF, dan kebutuhan operasional untuk melanjutkan memperluas serangan guna menghancurkan Hamas, Israel akan memperbolehkan sejumlah dasar makanan untuk populasi untuk memastikan bahwa krisis kelaparan tidak berkembang di Jalur Gaza," demikian keterangan Kantor Perdana Menteri Netanyahu.

Eri Kaneko, juru bicara Kepala Bantuan PBB Tom Fletcher juga mengonfirmasi bahwa telah dihubungi oleh otoritas Israel untuk "melanjutkan pengiriman bantuan dalam jumlah terbatas". Menurutnya, diskusi terkait distribusi logistik antara PBB dan otoritas PBB masih berlangsung.

Israel mengumumkan keputusan pembukaan blokade setelah beberapa sumber dari kedua belah pihak menginformasikan tidak adanya kemajuan dari babak baru perundingan antara Israel dan Hamas di Qatar. Sebelumnya, Netanyahu mengatakan, perundingan itu termasuk mendiskusikan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera, juga sebuah proposal untuk mengakhiri perang dengan imbalan pengusiran militan Hamas dan demiliterisasi Gaza, proposal yang telah ditolak Hamas.

Militer Israel juga memberi isyarat akan menurunkan level serangan di Gaza guna membantu tercapainya kesepakatan di Doha. Kepala IDF Eyal Zamir mengatakan, angkatan bersenjatanya akan bersikap fleksibel terhadap pemerintahan Netanyahu.

Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan terhadap lebih dar 670 target Hamas di Gaza selama sepekan terkahir di bawah operasi Gideon Chariot. Pejabat kesehatan Palestina menyebut ratusan warga sipil terbunuh akibat serangan Israel, termasuk 130 tewas dalam semalam.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement