REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungguh tragis nasib Sampdoria. Klub yang pernah menjadi juara Serie A dan finalis Piala Eropa (Liga Champions) terdegradasi ke kompetisi kasta ketiga sepak bola Italia untuk pertama kalinya dalam 78 tahun sejarah mereka.
Sampdoria dipastikan terdegradasi ke Serie C setelah ditahan imbang 0-0 oleh Juve Stabia di Stadion Romeo Menti, Stabia pada Rabu (14/5/2025) dini hari WIB.
Sampdoria memenangkan satu-satunya gelar di kompetisi kasta tertinggi Serie A pada 1991 selama periode keemasan klub. Saat itu, Sampdoria diperkuat dua meskin gol timnas Italia, Gianluca Vialli dan Roberto Mancini.
Namun mereka telah gagal memenangkan trofi sejak Coppa Italia pada 1994. Setelah terdegradasi dari Serie A pada 2023, il Samp akan bermain di Serie C musim depan setelah gagal dalam pertandingan penentuan degradasi.
I Blucerchiati finis di posisi ke-18 klasemen Serie B, bergabung dengan Cittadella dan Cosenza di divisi ketiga Italia. Sampdoria mengumpulkan nilai 41, tertinggal satu poin dari Salernitana di peringkat 17.
Sampdoria memulai musim ini dengan pemenang Piala Dunia 2006 Andrea Pirlo sebagai pelatih. Namun serangkaian pergantian pelatih membuat mantan gelandang AC Milan Alberico Evani ditunjuk pada bulan April sebagai upaya terakhir untuk menghindari degradasi. Namun ia tidak dapat membawa mereka ke tempat yang lebih baik dengan memenangkan dua pertandingan, seri tiga kali, dan hanya kalah sekali.
Dekat dengan Indonesia
Sampdoria akrab dengan pecinta sepak bola Indonesia, terutama pada era 1990-an. Saat itu, Sampdoria banyak membantu program Primavera yang diluncurkan PSSI untuk mengasah para pemain muda potensial Indonesia langsung di Italia.
Tiga pemain bahkan sempat membela tim Primavera Sampdoria, yakni Bima Sakti, Kurnia Sandy, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Sampdoria juga pernah menggelar tur pramusim ke Indonesia. Tim Sampdoria yang diperkuat Mancini dikalahkan timnas Indonesia 1-2 di Stadion Teladan, Medan.
Yang terbaru, kiper timnas Indonesia pernah menjadi tulang punggung Sampdoria. Ia menjalani 36 laga dengan statu pinjaman pada 2019/2029. Setelah itu, Sampdoria mempermanenkan Audero. Sampai 2024, ia bermain dalam 127 pertandingan memperkuat Sampdoria sebelum hijrah ke Como.