Selasa 06 May 2025 10:04 WIB

DBL Camp Tuntas, 24 Pemain dan 4 Pelatih Masuk Skuad DBL Indonesia All-Star 2025

Pemain dan pelatih DBL Indonesia All Star 2025 akan berlatih basket di AS pada Juni.

Para pemain yang terpilih dalam skuad DBL Indonesia All Star 2025.
Foto: dok DBL Indonesia
Para pemain yang terpilih dalam skuad DBL Indonesia All Star 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pemusatan pelatihan basket pelajar terbesar di Indonesia Kopi Good Day DBL Camp 2025 resmi berakhir pada Ahad (4/5/2025) lalu. Sebanyak 24 pemain dan empat pelatih terpilih masuk skuad DBL Indonesia All-Star 2025. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk berlatih basket di Amerika Serikat pada Juni mendatang.

Ada sejumlah fakta menarik dalam penyelenggaraan DBL Camp tahun ke-16 ini, yang harusnya tahun ke-18 tapi terhenti dua tahun karena pandemi. Dalam skuad DBL Indonesia All-Star 2025 terlihat bahwa semangat memperluas partisipasi yang digaungkan DBL Indonesia mulai menunjukkan hasilnya.

Baca Juga

Keberhasilan itu tercermin dengan lolosnya Muhammad Haikal Malik, campers -sebutan peserta DBL Camp- asal SMAN 1 Bengkulu Selatan. Kota itu selama ini belum pernah didatangi penyelenggaraan kompetisi basket DBL.

Haikal mendapatkan kesempatan masuk DBL Camp melalui jalur DBL Play Road To Kopi Good Day DBL Camp 2025. Dalam perjalanannya, ternyata ia mampu bersaing dengan peserta dari kota lain. Termasuk kota-kota besar yang selama ini menjadi penyumbang pemain di skuad DBL Indonesia All-Star.

Selama sepekan, Haikal mampu menunjukkan bahwa skillnya tak kalah dengan pemain dari kota lain. Termasuk pemain dari kota-kota yang selama ini sudah ada kompetisi DBL. Ia mampu menarik hati para pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia untuk dipilih masuk skuad DBL Indonesia All-Star 2025.

Selain itu, level kompetitif di DBL Camp 2025 juga meningkat. Terbukti hadirnya dua pemain yang bisa menembus skuad All-Star dengan status wildcard. Dua pemain itu adalah Fathy Muhammad Zhafif (SMAN 5 Bogor) dan Revan Surya Winata (SMAN 2 Denpasar).

Wildcard merupakan kesempatan tambahan yang diberikan pada campers yang tidak berhasil masuk dalam Top 24 maupun Top 50, selama proses seleksi berlangsung. Ternyata Fathy dan Revan bisa membuktikan, meskipun ia sempat tersingkir dari persaingan, mereka ternyata bisa lebih baik dari campers-campers yang sebelumnya sudah masuk Top 24.

Ketatnya persaingan ketat juga terasa dengan hadirnya campers berstatus rookie dalam skuad All-Star 2025. Mereka adalah Joanne Giovanni (SMA St. Louis 1 Surabaya), I Gusti Ayu Krisabella (SMAN 1 Denpasar), dan Caysey Michelle Hermawan (SMA Santa Laurensia Tangerang Selatan). Ketiganya bisa membuktikan meskipun berstatus rookie, tapi sanggup bersaing dengan campers yang lebih senior.

Secara kota asal skuad All-Star juga relatif seimbang. Surabaya memang masih mendominasi. Jakarta juga kembali mengirimkan lebih dari satu pemainnya ke skuad All-Star, setelah tahun sebelumnya hanya ada Keira Amabel Hadinoto.

Dari Jawa Barat, bukan Bandung yang mendominasi. Justru SMA BPK Penabur Cirebon yang mengirimkan dua pemainnya di skuad All-Star. Padahal para pemain dari sekolah itu selama ini harus bersaing dengan begitu banyak sekolah favorit di DBL Seri Jawa Barat atau Honda DBL with Kopi Good Day West Java.

Di DBL Indonesia All-Star 2025 juga kembali ada pelatih perempuan. Ini menunjukkan pelatih perempuan juga bisa kompetitif ketika mereka harus bersanding para coach laki-laki. Apalagi menariknya, di Kopi Good Day DBL Camp 2025 total ada 11 pelatih perempuan. Jumlah itu terbanyak sepanjang penyelenggaraan DBL Camp sejak 2008.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DBL Indonesia (@dbl)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement