REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ribuan warga Israel berkumpul di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv. Mereka mendesak rezim Benjamin Netanyahu untuk memprioritaskan pembebasan tawanan yang masih ditahan di Gaza daripada meningkatkan operasi militer di wilayah Palestina.
Seperti dilaporkan Aljazirah, Demonstrasi pada Sabtu diadakan saat pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengesahkan mobilisasi hingga 60.000 pasukan cadangan. Ini menandakan rencana untuk mengintensifkan serangannya terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung.
Seorang pengunjuk rasa mengangkat tinggi-tinggi plakat yang mengecam Netanyahu yang bertuliskan, "tiran pembohong, karena dia (Netanyahu), negara ini terbakar".
Pejabat pemerintah mengeklaim serangan militer yang diperluas di Gaza akan menekan Hamas agar membebaskan 59 tawanan yang tersisa. Tetapi para kritikus berpendapat hal itu semakin membahayakan nyawa mereka.
Serangan telah mengakhiri gencatan senjata yang membuat pertukaran tahanan Palestina dengan tawanan Israel awal tahun ini gagal.
Sebuah video yang disebarkan oleh Hamas pada Sabtu dimaksudkan untuk memperlihatkan salah satu tawanan Israel, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai Maxim Herkin.
Dalam video berdurasi empat menit yang diunggah daring, Herkin terlihat diselamatkan oleh anggota Hamas setelah serangan Israel menghantam sebuah terowongan, mengubur dan melukai tawanan Israel tersebut.
View this post on Instagram