REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai sosok pemimpin negara di dunia yang memiliki kepedulian terhadap isu kemanusiaan, seperti Paus Fransiskus, amat dibutuhkan di tengah situasi geopolitik saat ini.
"Ini sungguh sangat kita butuhkan dalam situasi geopolitik yang seperti sekarang ini, yang mungkin ada sejumlah negara besar yang pemimpinnya tidak berpihak pada isu kemanusiaan maupun perdamaian," kata Hikmahanto.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Mengenang Kesederhanaan Paus Fransiskus, Gong Bapak Suci untuk Perdamaian Israel-Palestina" di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dia pun menekankan pentingnya konsensus global untuk menghentikan kekerasan, sebagaimana pesan Paus Fransiskus.
"Saya setuju dengan apa yang selalu diserukan oleh konsensus bahwa perdamaian itu harus ada, harus ada, jangan selalu menggunakan senjata," ucap pengamat hubungan internasional itu.
Terkait konflik Israel-Palestina, dia menilai sikap Vatikan yang konsisten membela perdamaian dan kemanusiaan menjadi suara penting di tengah konflik yang kian mengarah pada genosida.
"Keberpihakan Paus Fransiskus terhadap perdamaian dan kemanusiaan sungguh luar biasa. Kesederhanaannya dan ketegasannya dalam menyuarakan nilai-nilai moral justru membuat para pemimpin Israel merasa terancam," ujarnya.