Ahad 27 Apr 2025 07:51 WIB

Staf PBB Dibunuh Israel, Dujarric: Bom Israellah yang Disengaja Hantam PBB

PBB tuntut pertanggungjawaban Israel atas kematian stafnya di Gaza.

Gedung UNRWA yang rusak di Gaza.
Foto: UNRWA via Reuters
Gedung UNRWA yang rusak di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Perserikatan Bangsa-Bangsa kembali menuntut pertanggungjawaban Israel yang mengaku melakukan serangan 19 Maret 2025 yang menewaskan seorang staf PBB dan melukai setidaknya lima lainnya di Jalur Gaza, Palestina.

"Pihak berwenang Israel telah menyampaikan kepada kami kesimpulan penyelidikan mereka, dan kami menerimanya," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada pers, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dujarric menambahkan para pejabat Israel menunjukkan lebih banyak "kerja sama dan transparansi" sejak awal serangannya di wilayah kantong Palestina padat penduduk itu.

Namun Dujarric menekankan bahwa pengakuan saja tidak cukup. "Yang jelas bagi kami adalah harus ada pertanggungjawaban. bukan hanya untuk insiden ini, tetapi juga untuk semua kejadian lain di mana kami melihat rekan-rekan PBB kami terbunuh di Gaza atau sarana dan prasarana PBB diserang," katanya.

"Kami meminta semua pihak agar sepenuhnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional, dan itu bagi kami, tentu saja, meliputi perlindungan terhadap warga sipil tetapi juga perlindungan terhadap staf PBB dan kemanusiaan," katanya menambahkan.

Dujarric menegaskan kembali bahwa "Bom Israellah yang sengaja menghantam PBB, yang lokasinya jelas diketahui oleh IDF (militer Israel)" seraya menambahkan bahwa "Kami tahu di mana kami berdiri ... yang perlu kami lihat adalah pertanggungjawaban."

Dujarric juga menyinggung tentang blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel dengan mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) saat dia memperingatkan perihal krisis kemanusiaan yang semakin dalam di Gaza.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement