REPUBLIKA.CO.ID, GAMBUT -- Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali melakukan sosiasisasi dan simulasi mitigasi bencana alam.
Kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana alam kali ini dilaksanakan di SMAN 1 Gambut, Kabupaten Banjar, Selasa (22/4/2025) dan mendapat sambutan hangat seluruh insan sekolah.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi mengatakan tujuan edukasi dan pelatihan mitigasi untuk pelajar dan insan sekolah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai cara-cara yang tepat dalam menghadapi situasi darurat bencana alam sejak dini.
Mewakili Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Farid Fakhmansyah , peraih Anugerah Terbaik III Pejabat Administrator ASN Award Kalsel 2024 ini menuturkan mitigasi adalah upaya yang dilakukan sebelum bencana terjadi.
Cara mengurangi risiko bencana adalah dengan mengenali ancaman bencana di daerah tempat tinggal. Bencana adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam maupun non alam yang menimbulkan kerusakan dan mengganggu kehidupan.

Bambang mengatakan BPBD Kalsel bersama BPBD kabupaten/kota memperluas jangkauan kepada kalangan tenaga pengajar dan pelajar tingkat menengah atas atau sederajat guna meningkatkan kualitas penguatan edukasi bencana.
Bambang menjelaskan sosialisasi tersebut sesuai visi dan misi Gubernur Kalsel H Muhidin-Wagub Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman, yaitu pada misi keempat penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
"Salah satu program yang saat ini kita galakkan adalah sosialisasi dan pelatihan mitigasi dan kesiapsiagaan bagi guru dan insan sekolah melalui kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," kata Bambang dalam keterangan, Sabtu (26/4/2025).
Antusiasme terlihat dari wajah siswa yang ikut serta dalam kegiatan ini. Para pelajar diajarkan tentang langkah-langkah keselamatan yang harus dilakukan saat terjadi bencana, seperti gempa bumi dan kebakaran, melalui simulasi interaktif dan menyenangkan.
Tidak hanya itu, peserta diberi kesempatan bertanya langsung kepada tim edukasi profesional bersertifikasi yang berpengalaman dalam penanganan bencana. Salah satu siswa, Galang Agustin, menyampaikan kegembiraannya setelah ikut kegiatan tersebut.
"Kami senang sekali. Sekarang kami tahu apa yang harus dilakukan kalau ada gempa atau kebakaran. Jadi, aku bisa membantu teman-teman dan keluargaku kalau terjadi bencana," ujarnya dengan semangat.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat karena bisa menambah wawasan tentang cara bertindak saat menghadapi bencana alam. Kegiatan ini memang dirancang agar mudah dipahami pelajar dan dewan guru, menggunakan media permainan, alat peraga, serta demonstrasi langsung.
Kasubid Pencegahan BPBD Provinsi Kalsel Suriansyah mengatakan kegiatan SPAB bertujuan menanamkan rasa kepedulian dan kesiapsiagaan sejak usia dini dalam menghadapi bencana alam.
Ia berharap dengan adanya simulasi ini, anak-anak tidak hanya memahami pentingnya keselamatan diri, tetapi juga bisa menyebarkan pengetahuan tersebut kepada teman-teman dan keluarga mereka.
Kepala Sekolah SMAN 1 Gambut Indriyono mengatakan kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai bagian dari pendidikan karakter yang mengajarkan agar siswa dan kita semua untuk peduli dan tanggap terhadap situasi darurat.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar tentang pelajaran di sekolah, penting juga kesiapsiagaan dalam kehidupan sehari-hari. Simulasi bencana seperti ini sangat membantu mereka mengerti cara-cara yang benar dalam menghadapi bencana," ujarnya.