REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) angkat bicara mengenai dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) tahun 2025. Salah satu bentuk kecurangan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab soal.
Tercatat, UTBK SNBT sudah digelar sejak 23 April 2025. Jumlah pendaftar UTBK 2025 di angka 860.976 orang. Salah satu akun media sosial X (Twitter) atas nama @Xgeografi mengungkap kecurangan yang terjadi saat UTBK.
Sekjen Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang menaruh perhatian terhadap temuan itu terkait penggunaan AI dalam ujian di aplikasi ponsel. "Terima kasih atas informasinya tentang dugaan kecurangan dengan menggunakan alat bantu kecerdasan buatan," kata Togar kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Togar memastikan temuan tersebut akan ditindaklanjuti oleh jajarannya. Togar memastikan, hal itu menjadi masukan bagi Kemendiktisaintek guna memperbaiki pengawasan UTBK. "Ini menjadi informasi yang berharga untuk masukan pada sistem pengawasan (proctor) dengan ujian berbasis komputer," ujar Togar.