Rabu 23 Apr 2025 16:12 WIB

Prabowo Puji Ustadz Adi Hidayat: Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia

Presiden Prabowo menggambarkan UAH sebagai sosok pemersatu dan inovator.

Presiden RI Prabowo Subianto bersama Ustadz Adi Hidayat (UAH) di lokasi panen raya, Kabupaten Ogan Hilir, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Ustadz Adi Hidayat (UAH) di lokasi panen raya, Kabupaten Ogan Hilir, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi partisipasi aktif berbagai pihak yang turut mewujudkan dan memastikan ketahanan pangan nasional terpenuhi, salah satunya inisiasi dari Ustadz Adi Hidayat (UAH). Dalam pidato di lokasi panen raya, Kabupaten Ogan Hilir, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025), Prabowo menggambarkan UAH sebagai sosok pemersatu, inovator, dan pemimpin sejati yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.

"Apa yang dirintis oleh Ustadz Adi Hidayat dan tokoh-tokoh seperti Setiawan Ichlas, kawan saya lama ini beliau, ini membahagiakan. Jadi inovasi, improvisasi, riset, teknologi ini yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil," kata Prabowo saat menghadiri program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina).

Baca Juga

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, UAH menyampaikan perlu adanya kolaborasi sejumlah pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menurut dia, perlu ada kebersamaan yang menyatu antara pemerintah dengan rakyat untuk membangun kesadaran bahwa ketahanan pangan itu bagian yang penting untuk stabilitas negeri.

"Oleh karena itu, ketika pemerintah sudah memiliki programnya, sudah memiliki rancang bangun dan visinya, maka dari rakyat mempersamai sehingga terjadi akselerasi dan membangun kesadaran," ucap UAH.

Melalui dua program penanaman tanaman pangan yang telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabowo, yaitu ada Si Opung atau solusi olah padi terapung yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi. "Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen," kata UAH.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement