Jumat 18 Apr 2025 07:08 WIB

Rekognisi Tugas Akhir, Jurus Andalan Prodi SI UNM Bikin Lulusan Dilirik Industri

Mahasiswa didorong membuat TA yang memenuhi standar akademik dan diakui industri.

Skema rekognisi tugas akhir jadi langkah strategis untuk mencetak lulusan unggul, kompeten, dan siap bersaing di era digital.
Foto: unm
Skema rekognisi tugas akhir jadi langkah strategis untuk mencetak lulusan unggul, kompeten, dan siap bersaing di era digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Nusa Mandiri (UNM) melalui Program Studi Sistem Informasi (Prodi SI) terus melakukan inovasi dalam sistem pendidikan. Salah satu langkah strategis yang saat ini diterapkan adalah skema rekognisi tugas akhir. Skema ini dirancang untuk mencetak lulusan unggul, kompeten, dan siap bersaing di era transformasi digital.

Rekognisi tugas akhir adalah bagian dari pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Pendekatan ini fokus pada pencapaian kompetensi nyata mahasiswa, bukan hanya kelulusan akademik semata.

Mahasiswa didorong untuk membuat tugas akhir yang memenuhi standar akademik dan diakui oleh industri, masyarakat, atau institusi eksternal. Karya tersebut diharapkan menjadi solusi nyata atas berbagai permasalahan yang ada.

Ketua Program Studi Sistem Informasi UNM, Sukmawati Anggraeni Putri, menyampaikan penerapan rekognisi tugas akhir selaras dengan visi Universitas Nusa Mandiri sebagai kampus digital.

Ia menekankan tugas akhir seharusnya tidak hanya menjadi dokumen akademik yang berakhir di perpustakaan atau repository digital. Tugas akhir menurutnya bisa menjadi portofolio profesional yang dapat membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa, baik untuk memasuki dunia kerja maupun mengembangkan inovasi di bidang teknologi.

Tugas Akhir yang Aplikatif

Rekognisi ini mencakup berbagai bentuk karya mahasiswa. Bentuk karya tersebut meliputi produk digital atau aplikasi yang dimanfaatkan oleh mitra industri dan masyarakat.

"Artikel ilmiah dan populer yang terpublikasi, proyek inovatif berbasis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta tugas akhir yang disusun melalui kolaborasi dengan instansi eksternal, termasuk kegiatan kewirausahaan digital dan pengabdian masyarakat yang terdokumentasi dan tervalidasi dengan baik,” ujar dia, melalui siaran pers, Jumat (18/4/2025).

Sebagai kampus digital, ungkap Sukmawati, UNM juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam seluruh tahapan tugas akhir mahasiswa. Perencanaan, pelaksanaan, validasi hasil, hingga dokumentasi akhir melalui platform digital yang terintegrasi dibuat menggunakan teknologi.

“Mahasiswa Prodi SI UNM dibiasakan bekerja dengan berbagai tools kolaboratif, pendekatan agile, serta standar dokumentasi yang digunakan dalam industri digital saat ini,” katanya.

Sukmawati melanjutkan, mahasiswa Prodi SI UNM kini lebih siap menyusun tugas akhir yang aplikatif. Sebab, mahasiswa sudah terbiasa berinteraksi langsung dengan mitra industri maupun komunitas pengguna teknologi.

“Kolaborasi aktif yang dijalin dengan startup lokal, komunitas teknologi, dan instansi pemerintah turut memperkaya pengalaman mahasiswa dan menjadikan proses tugas akhir sebagai media pembelajaran profesional yang nyata,” tegasnya.

Ia menambahkan, strategi rekognisi tugas akhir ini menunjukkan komitmen Prodi SI UNM dalam mencetak lulusan yang unggul. Lulusan tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan, dan memiliki rekam jejak digital. Semua ini disiapkan untuk mendukung kesiapan mereka di dunia kerja dan kewirausahaan digital.

“Universitas Nusa Mandiri sebagai kampus digital tidak hanya bicara soal teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir yang adaptif, kolaboratif, dan visioner. Dan rekognisi tugas akhir adalah salah satu wujud nyata dari transformasi tersebut,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement