Rabu 02 Jul 2025 12:33 WIB

Bukti Nyata Skema 3+1 UNM: Mahasiswa Ciptakan Platform Digital untuk Proyek Konstruksi

Ini wujud kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan industri digital secara nyata.

Tiga mahasiswa UNM berhasil menciptkan sistem informasi manajemen proyek jasa konstruksi.
Foto: UNM
Tiga mahasiswa UNM berhasil menciptkan sistem informasi manajemen proyek jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi melalui karya teknologi aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Tiga mahasiswa dari program studi yang telah terakreditasi Unggul ini—Antonius Hobby Marulitua Sihotang, Muhammad Yuli Bustomi, dan Fahmi Fahrezi—berhasil mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Proyek Jasa Konstruksi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan proyek, khususnya pada sektor jasa konstruksi skala kecil dan menengah.

Proyek inovatif ini lahir dari mata kuliah Capstone Project, yang menjadi bagian dari pembelajaran berbasis praktik nyata di Program Studi Sistem Informasi UNM, yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis.

Sistem berbasis web ini mencakup fitur seperti pengelolaan jadwal, pemantauan progres pekerjaan, manajemen anggaran, hingga pelaporan harian yang terintegrasi. Solusi digital ini untuk menjawab tantangan umum di lapangan seperti keterlambatan penyelesaian proyek, inefisiensi biaya, dan kurangnya transparansi manajerial.

Ketua Program Studi Sistem Informasi UNM, Sukmawati Anggraeni Putri mengapresiasi capaian tersebut dan menegaskan proyek ini bukan sekadar tugas akademik, tetapi juga berdampak langsung di dunia nyata.

“Sistem ini dibangun melalui Capstone Project dan langsung digunakan mitra di lapangan. Karena kebermanfaatannya sudah terbukti, proyek ini kami akui sebagai pengganti skripsi. Ini menunjukkan mahasiswa mampu menerjemahkan ilmu menjadi solusi yang nyata dan dibutuhkan masyarakat,” jelas Sukmawati dalam rilis Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut, ia menyampaikan pencapaian ini sejalan dengan penerapan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1 di UNM.

Program unggulan ini memberi kesempatan mahasiswa untuk belajar selama tiga tahun di kampus dan menjalani satu tahun penuh magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.

“Lewat skema 3+1, mahasiswa kami tidak hanya unggul di teori, tetapi juga matang secara praktik. Inisiatif seperti proyek sistem manajemen konstruksi ini wujud kesiapan mereka menghadapi tantangan industri digital secara nyata,” tambahnya.

Keberhasilan pengembangan sistem ini juga mencerminkan nilai-nilai yang diusung UNM sebagai Kampus Digital Bisnis—menggabungkan teknologi, kreativitas, dan pemahaman kebutuhan pasar dalam satu kesatuan proses pembelajaran.

Proyek mahasiswa ini telah memberikan manfaat nyata bagi pengguna jasa konstruksi, dan membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja langsung, kemampuan kolaborasi, komunikasi, serta problem-solving berbasis kebutuhan industri.

Ia menegaskan, UNM terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang profesional, inovatif, dan kompetitif.

‘’Dengan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia usaha dan industri, serta program unggulan seperti IEP, mahasiswa didorong tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta solusi dan peluang kerja di era digital,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement