REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjajaki kerja sama strategis dalam bidang penanganan darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan Kementerian Pertahanan Sipil, Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana (EMERCOM) Federasi Rusia.
“Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi langkah awal dalam memperkuat kapasitas nasional dan solidaritas global, terutama dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang juga menjadi tantangan di kedua negara,” kata Deputi Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Rencana penanganan darurat Karhutla ini menjadi poin utama yang dibahas Lukmansyah bersama Wakil Menteri EMERCOM Rusia, Roman Kurynin dan rombongan, saat mereka bertemu dalam kunjungan kerja di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (15/4).
BNPB menilai, Rusia melalui EMERCOM memiliki pengalaman dalam operasi pemadaman skala besar, termasuk penggunaan pesawat untuk pemadaman udara yang dinilai bisa diadopsi dalam penanganan karhutla di Indonesia.
Dengan demikian, kata Lukmansyah, BNPB selaku koordinator nasional dalam sistem penanggulangan bencana RI optimistis kolaborasi lintas negara ini akan memberi banyak manfaat dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin kompleks akibat perubahan iklim.
BNPB mengkonfirmasi bahwa dalam pertemuan tersebut, Roman Kurynin juga menyatakan kesiapan negaranya untuk memberikan dukungan teknis, termasuk kemungkinan pengiriman pesawat pemadam apabila dibutuhkan di masa mendatang.
“Kami memiliki teknologi dan armada yang siap membantu. Kami melihat potensi besar dalam kerja sama ini karena Indonesia dan Rusia menghadapi jenis bencana yang serupa,” kata Kurynin, sebagaimana keterangan yang disampaikan BNPB.
Setelah pertemuan bilateral, delegasi EMERCOM meninjau Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB yang beroperasi 24 jam dalam pemantauan bencana, serta mengunjungi Diorama Edukasi Bencana sebagai bagian dari pengenalan sistem manajemen kebencanaan Indonesia.*