Rabu 09 Apr 2025 17:20 WIB

Dokter Residen Diduga Perkosa Keluarga Pasien Sempat Mau Bunuh Diri, Potong Urat Nadi

Pelaku ditangkap tanggal 23 Maret atau lima hari setelah kejadian dugaan pemerkosaan.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkapkan Priguna Anugerah P dokter program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang memerkosa FH (21 tahun) keluarga pasien yang dirawat di RSHS Bandung sempat berupaya bunuh diri usai melakukan aksinya, Selasa (18/4/2025) dini hari. Ia ditangkap di salah satu apartemen yang dihuninya di Bandung.

"Pelaku (ditangkap) di apartemen. Pelaku juga sempat mau bunuh diri, sempat memotong nadi," ucap Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga

Ia menuturkan pelaku ditangkap tanggal 23 Maret atau lima hari setelah kejadian. Surawan mengatakan pelaku sempat dirawat karena hendak bunuh diri dengan cara memotong urat nadi.

"Pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi sehingga dia sempat dirawat, setelah dirawat baru ditangkap," kata dia.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan peristiwa pemerkosaan yang dilakukan PAP terhadap FH dilaporkan kepada kepolisian pada tanggal 18 Maret lalu.

Selanjutnya, petugas mengamankan tersangka dan menahannya pada 23 Maret yang lalu. "Kami telah berhasil menetapkan tersangka pelecehan seksual. Ini merupakan salah satu counter yang beredar bahwa tersangka ini tidak ditahan itu tidak benar," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement