REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) melalui AI Center tengah mengembangkan ekosistem kecerdasan buatan yang inovatif. Dalam sesi talkshow Studium Generale pada Sabtu (15/3/2025), CTO MojadiApp sekaligus Chief of UNM AI Center, Zico Pratama Putra, M.Sc, Ph.D, berbagi pengalaman mengenai perkembangan laboratorium ini serta peran AI dalam mendorong mahasiswa menciptakan solusi berbasis teknologi.
AI Center di UNM saat ini berfokus pada penerapan AI dalam berbagai bidang, termasuk membantu mahasiswa menciptakan startup berbasis teknologi.
"Kita baru mulai, bisa dibilang masih baby step. Tapi dari sini kita melihat bahwa mahasiswa punya potensi besar untuk membuat sesuatu yang benar-benar bisa dipakai," ujar Zico dalam keterangan tertulis yang dilansir Senin (7/4/2025).
Selama berdiri, pendekatan inovatif yang diterapkan di UNM AI Center tidak hanya membantu mahasiswa dalam mengembangkan proyek teknologi, juga membuka peluang bagi mereka untuk masuk ke dunia startup. Setidaknya, sudah ada 12 startup telah lahir dari bimbingan UNM AI Center.
"Saya memerdekakan mahasiswa untuk membuat versi terbaik mereka sendiri. Akhirnya mereka membuat konsep bisnis dan kemarin sampai jadi startup semua," tambah Zico.
Dalam talkshow ini, Zico juga menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi AI secara optimal. Ia menyarankan agar mahasiswa tidak ragu menggunakan alat seperti ChatGPT dalam riset mereka. Menurutnya, dengan pemanfaatan yang tepat, AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam riset akademik.
"Saya pengguna ChatGPT sejak awal rilis. Teknologi ini tidak bisa dihindari, semua peneliti top dunia menggunakannya untuk membantu mereka lebih produktif," katanya.
Ke depan, UNM AI Center berkomitmen terus mengembangkan riset dan inovasi berbasis kecerdasan buatan. Dengan laboratorium ini, diharapkan lebih banyak mahasiswa terlibat penelitian dan menciptakan solusi berbasis teknologi yang mampu bersaing di tingkat global.