Senin 31 Mar 2025 05:50 WIB

Kemenag : 207 Masjid di Jalur Mudik DIY Buka 24 Jam Selama Lebaran

Masjid jadi tempat pemudik beristirahat sebentar.

Ilustrasi masjid jadi tempat pemudik beristirahat.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi masjid jadi tempat pemudik beristirahat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan sebanyak 207 masjid di jalur utama mudik dibuka selama 24 jam untuk melayani pemudik selama musim Lebaran 2025.

"Jadi, kita sudah memastikan masjid-masjid di jalur utama mudik, sejak dari Kulon Progo sampai Gunungkidul, Sleman, dan Bantul, alhamdulillah memang sudah disiapkan (buka) sampai 24 jam selama musim mudik," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY Sya'ban Nuroni saat dihubungi di Yogyakarta, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Sya'ban, pihaknya telah melakukan sampling terhadap 17 masjid sebagai perwakilan dari masing-masing kabupaten untuk mengecek kesiapan fasilitas dan layanan.

"Artinya, untuk contoh kesiapan masjid, kan kita tidak mungkin mengambil satu-satu semuanya, tapi kita ambil perwakilan," ujarnya.

Dari 207 masjid yang telah ditentukan, 94 diantaranya tersebar di Kabupaten Bantul. Beberapa di antaranya adalah Masjid Mursyidullah di Pandak, Masjid Al Husna di Palbapang dan Masjid Syakirin di Jetis.

Di Kota Yogyakarta, 34 masjid disiagakan, antara lain Masjid Quwwatul Islam yang berada di pusat oleh-oleh timur Malioboro dan Masjid Al Huda di Gedong Kuning, Kotagede.

Kabupaten Sleman menyiapkan 36 masjid, seperti Masjid Qolbun Salim di Berbah dan Masjid An Nuruni di Kalasan.

Sementara itu, Kulon Progo menyediakan 25 masjid, termasuk Masjid Nurul Huda di Temon dan Masjid Muqorrobin di Galur. Kedua masjid ini tidak hanya menyediakan tempat istirahat, tetapi juga fasilitas menginap gratis.

Gunungkidul menyiapkan 18 masjid, di antaranya Masjid Al Ma'wa di Putat Patuk dan Masjid Al Musthofa di Ponjong.

Masjid-masjid tersebut dikategorikan sebagai masjid ramah musafir atau ramah pemudik. Fasilitas yang disediakan mencakup tempat istirahat, minuman, dan area parkir. Takmir masjid juga disiapkan untuk membantu pengaturan kendaraan serta menjaga keamanan dan kenyamanan para musafir.

"Kalau malam bisa minum bebas, tapi kalau siang, walaupun untuk musafir, tetap kita tidak menyediakan minuman," imbuhnya.

Sya'ban menegaskan bahwa seluruh pembiayaan operasional, termasuk konsumsi bagi pemudik, ditanggung oleh masing-masing takmir masjid.

Menurutnya, sebagian besar masjid memang sudah terbiasa memberikan pelayanan kepada pemudik setiap tahunnya.

Beberapa masjid yang direkomendasikan bagi pemudik, antara lain Masjid Miftakhul Huda di Kulon Progo, Masjid Muttaqin di Mlati Sleman, Masjid Nur Umi di sisi timur DIY, Masjid Al Huda di Gedong Kuning, Masjid Qolbun Salim di Jalan Wonosari, serta Masjid Al Ma'wa di Patuk, Gunungkidul.

"Silakan mampir, beristirahat 1-2 jam juga boleh. Harapannya pemudik bisa menjaga keselamatan dan tetap segar saat melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement