Sabtu 29 Mar 2025 13:14 WIB

China Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Bagi Korban Gempa Myanmar

Gempa Myanmar dirasakan hingga wilayah tengah dan utara Thailand.

Pemuka agama Budda berjalan dengan latar bangunan yang runtuh setelah gempa kuat di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (29/3/2025).
Foto: AP Photo/Aung Shine Oo
Pemuka agama Budda berjalan dengan latar bangunan yang runtuh setelah gempa kuat di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (29/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar yang dilanda gempa besar pada Jumat (28/3/2025). "China siap melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dan dukungan ke daerah yang terkena dampak di Myanmar berdasarkan kebutuhan mereka serta memberikan bantuan penyelamatan bencana agar masyarakat dapat melewati masa sulit," kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan tertulis pada Sabtu (29/3/2025).

Gempa magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa susulan magnitudo 6,4 terjadi 12 menit kemudian. Kedua gempa memiliki kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga

"Rakyat China dan Myanmar menikmati persahabatan 'pauk-phaw' yang erat. Kami turut merasakan apa yang dialami rakyat Myanmar atas bencana tersebut," sebut pernyataan itu.

Disebutkan pula, pemerintah China berharap dan meyakini pemerintah dan rakyat Myanmar akan mengatasi kesulitan dan membangun kembali rumah mereka sesegera mungkin. "Setelah gempa, Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal China di Myanmar segera mengaktifkan mekanisme tanggap darurat dan mengeluarkan pemberitahuan konsuler yang relevan," kata Kemlu.

Mereka mengumpulkan dan memverifikasi informasi secara menyeluruh untuk mengetahui apakah ada lembaga, perusahaan, atau warga negara China yang terkena dampak. "Sejauh ini, belum ada laporan kematian di antara warga negara China di sana," kata pernyataan itu.

Gempa di Myanmar itu dirasakan hingga wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok. Bandara-bandara di Thailand juga telah ditutup akibat gempa tersebut. Sedikitnya ratusan orang tewas dan 732 orang terluka di Myanmar. Junta militer Myanmar telah menyatakan status darurat bencana dan meminta bantuan internasional.

Di Thailand, dilaporkan ada 10 korban tewas, 16 korban ditemukan masih hidup, dan 101 orang lainnya belum ditemukan hingga pukul 23.00 waktu setempat. Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk memobilisasi operasi tanggap bencana.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement