Selasa 25 Mar 2025 06:57 WIB

Teror Kepala Babi dan Tikus Adu Domba Elite Politik dan Media

Pasbata mendorong manajemen Tempo segera melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

Pengiriman enam tikus ke kantor redaksi Tempo.
Foto: Republika.co.id
Pengiriman enam tikus ke kantor redaksi Tempo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pasukan Bawah Tanah (Pasbata), David Febrian mengecam keras aksi teror berupa pengiriman kepala babi dan enam tikus ke kantor media Tempo. dia menegaskan, tindakan seperti itu merupakan bentuk provokasi yang tidak dapat dibenarkan dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan pers.

"Kita semua mendukung kebebasan pers, dan untuk teror-teror semacam ini jelas merupakan upaya adu domba. Ini adalah tindakan yang sengaja dibuat untuk memperkeruh situasi politik dan mengadu domba para elite politik dengan media," ujar David dalam siaran pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Baca Juga

David menyarankan, manajemen Tempo segera melaporkan kejadian itu ke kepolisian agar dapat diproses secara hukum. "Negara kita sudah mengatur kebebasan pers, jadi tidak perlu ada keraguan terkait itu. Jika ada ancaman atau teror, cukup laporkan saja ke aparat hukum agar bisa segera ditelusuri dan ditemukan pelakunya," ucapnya.

Kebebasan pers di Indonesia, menurut David, telah terjamin sejak era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri hingga saat ini pada era Presiden Prabowo Subianto. "Tidak ada larangan ini dan itu sejak zaman Ibu Megawati hingga sekarang. Orang bebas saja membuat berita, jadi kalau ada yang mempertanyakan kebebasan pers, Presiden kita sangat terbuka. Jangan ragukan itu," ucapnya.

Selain itu, David meminta media untuk tetap fokus dalam menjalankan tugas jurnalistiknya dan tidak terprovokasi oleh aksi teror semacam itu. "Saya minta para media tetap fokus. Ayo sama-sama kita cari dan usut siapa pelakunya. Kita juga melaporkan ini ke polisi. Kami mendukung Tempo untuk menyelesaikan kasus ini di kepolisian," ujar David.

Menurut dia, tindakan teror seperti itu seharusnya tidak menjadi polemik berkepanjangan di tengah masyarakat. "Kalau ada teror, laporkan saja. Tidak perlu berpikir terlalu jauh, biarkan aparat penegak hukum yang bekerja. Pasti pelakunya akan ditemukan. Jangan biarkan hal ini justru menjadi polemik yang memecah belah masyarakat,” kata David.

Dia juga meminta aparat keamanan dapat segera mengusut kasus itu secara profesional dan transparan. David mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

Tempo mendapatkan teror usai dikirimi kepala babi pada Rabu (19/3/2025). Berselang dua hari, kantor redaksi yang berada di kawasan Palmerah, dikirimi kotak berisi enam bangkai tikus yang dipenggal pada Sabtu (22/3/2025).

Usai kejadian, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra langsung mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan teror kepada redaksi. Paket tersebut sudah diserahkan kepada polisi sebagai barang bukti.

Mabes Polri juga dilaporkan sudah membentuk tim mengusut peneror dan motifnya. Sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mengambil bungkusan berisi enam bangkai tikus yang dikirim Sabtu dini hari WIB.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement