REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2024 sebanyak 20,31 persen pemuda Indonesia berusia 15-24 tahun berstatus NEET (Not in Education, Employment, or Training). Menanggapi tantangan ini, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menghadirkan Program 3+1 atau Internship Experience Program (IEP).
Program IEP diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan angka pemuda yang tidak sedang belajar, bekerja, atau menjalani pelatihan. Program ini merupakan kombinasi antara pendidikan akademik dan pengalaman kerja langsung yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia profesional.
Melalui program ini, mahasiswa menempuh pendidikan selama 3 tahun di kampus dan kemudian melanjutkan 1 tahun magang di perusahaan. Dengan begitu, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung yang sangat berharga dan siap bekerja setelah lulus.
Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) Dwiza Riana mengatakan angka NEET yang terus meningkat menjadi perhatian besar. Dengan banyaknya pemuda yang tidak memiliki pekerjaan atau pendidikan lanjutan, UNM berkomitmen mengurangi angka NEET dengan menghasilkan lulusan yang tidak hanya terdidik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis melalui pengalaman magang di perusahaan ternama.
“Melalui program 3+1 atau Internship Experience Program (IEP), mahasiswa UNM tidak hanya akan mendapatkan gelar akademik, tetapi juga keterampilan profesional yang sangat diperlukan dalam dunia kerja. Kami percaya bahwa pendidikan yang menggabungkan teori dan praktik adalah kunci untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap bersaing di industri,” ucap Dwiza dalam keterangan rilis, Senin (24/3/2025).
Dengan mengikuti program 3+1, mahasiswa UNM akan memiliki kesempatan untuk bekerja langsung di perusahaan, memperdalam wawasan industri, serta mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Di sisi lain, magang ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun jejaring profesional yang dapat mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan Universitas Nusa Mandiri dapat menghindari status NEET dan benar-benar terjun ke dunia kerja dengan kompetensi yang siap pakai,” ujar Dwiza.
Menurutnya, program IEP 3+1 dari UNM ini menjadi solusi bagi generasi muda Indonesia yang terhambat untuk memperoleh pekerjaan atau pendidikan lanjutan. Selain memberikan pendidikan yang berkualitas, pengalaman kerja yang relevan dapat membuka lebih banyak peluang bagi para mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa dan alumni lebih terintegrasi dengan dunia kerja.
“Universitas Nusa Mandiri sebagai institusi pendidikan tinggi yang fokus pada pengembangan teknologi dan kewirausahaan, dengan visi untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai dan berkompeten di dunia industri. Melalui berbagai program unggulan, termasuk program IEP 3+1, UNM berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing global,” kata dia.