Jumat 21 Mar 2025 04:20 WIB

Binder Singh: Pemain Top Dunia Pernah Gagal Penalti, Setop Hujat Pemain dan Pelatih

Binder Singh meminta seluruh fans timnas Indonesia tetap memberikan dukungannya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ekspresi pemain timnas Indonesia Ole Romeny seusai laga melawan Australia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Sepak Bola Sydney, Australia, Kamis, (20/3/2025). Indonesia takluk dari The Socceroos dengan skor 1-5.
Foto: AP Photo/Mark Baker
Ekspresi pemain timnas Indonesia Ole Romeny seusai laga melawan Australia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Sepak Bola Sydney, Australia, Kamis, (20/3/2025). Indonesia takluk dari The Socceroos dengan skor 1-5.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pundit sepak bola Indonesia Binder Singh meminta para penggemar tetap mendukung timnas Indonesia usai kekalahan 1-5 dari Australia pada laga ketujuh Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2025 Zona Asia. Ia juga mengimbau agar tidak menghina pemain dan pelatih atas hasil buruk di Sydney Football Stadium, Australia, Kamis (20/3/2025) petang.

Lewat kanal youtube miliknya, Bola Bung Binder, ia berpendapat permainan timnas Indonesia bagus pada 10-15 menit awal babak pertama. Menurut Bung Binder, sapaan akrabnya, hal itu ditunjukkan dengan cara para pemain depan Garuda bisa melakukan ragam terobosan ke jantung pertahanan tuan rumah, yang salah satunya berbuah pelanggaran dan menghasilkan penalti.

Baca Juga

Meskipun Kevin Diks urung menyarangkan tendangan 12 pas untuk membuka keunggulan bagi Indonesia, tapi menurut Binder kegagalan itu tidak membuat mental para pemain langsung turun. Indonesia masih bermain menekan, bahkan cenderung over agresif untuk berusaha lebih dulu mencetak gol.

"Saya tidak sependapat Setelah Diks gagal penalti, timnas kita langsung down. Tidak. Mereka masih menyerang. Saya minta kepada pecinta timnas jangan hakimi Diks. Jangan hujat. Pemain level dunia pun pernah gagal penalti. Memang jika penalti itu gol akan memberikan keunggulan dan timnas bermain Lebih tenang. Tapi apa ada jaminan kita langsung menang? Tidak, pertandingan masih panjang. Jadi, apa pun bisa terjadi," tegas Binder.

Permintaannya untuk tidak menghujat para pemain disampaikan Binder karena dirinya menyuarakan sikap salut dan respek atas perjuangan pemain di lapangan. Adapun kekurangan yang tampak pada laga itu disebabkan para pemain level Eropa dengan kualitas bagus itu tidak bermain dalam satu unit kesatuan.

Pola 4-3-3 yang diterapkan Patrick Kluivert terlalu agresif diterjemahkan di lapangan dengan bermain menyerang, sementara Australia sendiri cenderung bermain bertahan dan mencari kesempatan melalui counter attack yang lebih efektif meredam serangan timnas.

"Saya respek dan salut dengan perjuangan pemain. Jatuh bangun dan berusaha mencari celah untuk perkecil ketinggalan. Meski sudah ketinggalan 4-0 masih ngotot, dan itu dibuktikan dengan gol luar biasa Ole Romeny. Ole membuktikan kelasnya. Masih ada peluang. Saya berharap pemain Kembali fokus ke pertandingan berikut. Jangan pressure pemain berlebihan, jangan hujat dan hina pemain serta pelatih. Saatnya terus beri dukungan, karena hanya doa dan dukungan kita kepada timnas yang bisa membantu timnas menang lawan Bahrain pada pertandingan berikutnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement