REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten Manchester United (MU) Bruno Fernandes merespons kritikan Roy Keane terhadapnya. Ia mengaku sangat menghormati seniornya yang bergelimang trofi saat masih membela MU pada era pelatih SIr Alex Ferguson. Namun Fernandes menegaskan ingin melakukan sesuatu dengan caranya sendiri setelah etos kerja dan bahasa tubuhnya dikritik Keane.
Fernandes dikritik oleh Keane lewat podcast Stick to Football. Menurut Keane, sikap Fernandes di lapangan tak menunjukkan gesture sebagai kapten yang baik. Gelandang Portugal berusia 30 tahun itu telah mengakui pada masa lalu bahwa gerakan tangan dan keluhannya dapat membuat rekan setim dan lawan marah.
"Saya melakukan sesuatu dengan cara saya sendiri," kata Fernandes kepada Sky Sports.
"Tentu saja tidak menyenangkan mendengar hal-hal itu tentang Anda, tetapi pada saat yang sama hal itu memotivasi Anda dan tentu saja orang-orang berpikir ada banyak hal yang perlu Anda tingkatkan."
Fernandes mengatakan, ia menerima kritikan dengan pemahaman positif. Apa pun yang dikatakan orang, kata dia, membantunya untuk berkembang lebih baik.
"Saya sangat menghormati Roy Keane," ungkapnya.
"Tentu saja tidak semua yang saya lakukan akan disukai atau dipikirkan orang dengan cara yang sama dan saya menghormati pendapat semua orang. Saya sangat menghormati Roy Keane dan saya menerima bahwa ada banyak peluang untuk peningkatan dalam permainan saya, dalam kepemimpinan saya, dan semua yang saya lakukan dalam hidup saya."
Fernandes telah mencetak 16 gol dan mencatatkan 15 assist dalam 44 penampilan di semua kompetisi untuk Setan Merah musim ini. Ia mencetak satu gol dan mengemas dua assist dalam kemenangan 3-0 atas Leicester City sebelum jeda internasional.
MU berada di peringkat ke-13 di Liga Primer dengan 37 poin dari 29 pertandingan.
Pelatih MU Ruben Amorim terus mendukung Fernandes. Ia memuji Fernandes pemain yang spesial, selalu siap, dan bangkit dengan cukup baik.
"Saya tidak tahu masa depannya, tetapi saya membaca apa yang dikatakan departemen performa kepada saya, angka-angkanya, dan kemudian apa yang saya lihat dalam permainan. Saya selalu melihat Bruno yang berbahaya dan Bruno yang dapat pulih dalam setiap situasi. Jadim ia akan tetap di sana. Saya sudah mengenal Bruno. Yang paling mengejutkan saya adalah cara ia bekerja setiap hari," kata Amorim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika