REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis, Inggris, dan negara-negara lain yang memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina setelah gencatan senjata tidak punya bertujuan untuk mengerahkan pengiriman tentara besar-besaran. Namun mereka dapat mengirim kontingen yang terdiri dari beberapa ribu tentara ke lokasi-lokasi penting di Ukraina tanpa memerlukan izin Rusia.
Hal tersebut disampaikan Macron kepada surat kabar regional Prancis, Le Parisien dan La Dépêche de Midi.
"Beberapa negara Eropa, dan bahkan negara-negara non-Eropa telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina untuk mengamankan perjanjian perdamaian di masa mendatang dengan Rusia," ujarnya.
Dia mengatakan ini dapat melibatkan beberapa ribu tentara dari setiap negara, yang dikerahkan di 'titik-titik penting' di Ukraina, untuk melakukan program pelatihan dan menunjukkan dukungan jangka panjang.
Macron menambahkan dalam wawancara pada Sabtu bahwa kontingen yang diusulkan dari negara-negara yang menjadi anggota aliansi NATO akan berfungsi sebagai 'jaminan keamanan' bagi Ukraina. “Beberapa negara Eropa, dan juga non-Eropa, telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam upaya tersebut ketika hal itu dikonfirmasi.”
Macron menekankan bahwa Ukraina tidak dapat membuat konsesi teritorial tanpa memiliki jaminan keamanan apa pun.
View this post on Instagram
Moskow menentang