REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyerang target kelompok Houthi di Yaman pada Sabtu malam. Menurut seorang pejabat AS kepada the Jerusalem Post, serangan ini merupakan sebuah pesan dari Washington kepada Iran di tengah permintaan Donald Trump untuk membuka negosiasi mengenai program nuklir Teheran.
"Serangan itu akan berlangsung 'berhari-hari, mungkin berminggu-minggu',"kata seorang pejabat kepada Reuters.
Setidaknya sembilan orang tewas dan sembilan lainnya cedera dalam serangan tersebut. Demikian disampaikan, seorang juru bicara kementerian kesehatan yang dipimpin Houthi lewat kicauan X.
"Serangan udara dan laut menghantam radar, pertahanan udara, dan sistem rudal dan pesawat nirawak milik Houthi," tulis The New York Times melaporkan.
Presiden AS Donald Trump menulis di akun Truth Social miliknya bahwa hari ini, ia telah memerintahkan militer Amerika Serikat untuk meluncurkan tindakan militer yang tegas dan kuat terhadap teroris Houthi di Yaman.
"Mereka telah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tak henti-hentinya terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak Amerika, dan lainnya."
Trump juga mengecam pendahulunya, mantan presiden Joe Biden, karena penanganannya yang "sangat lemah" terhadap ancaman Houthi.
View this post on Instagram