Kamis 06 Mar 2025 07:57 WIB

Sindir Anies, Akun Raja Juli Diserbu Netizen, Dapat Catatan Komunitas Pembaca

Raja Juli menyindir Anies yang ceramah politik di Masjid UGM.

Menteri Perhutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Foto: BPMI Setpres
Menteri Perhutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun X politikus PSI Raja Juli Antoni diserbu netizen. Serbuan itu terjadi setelah Raja Juli membuat kicauan merespons berita tentang sindiran mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ceramah di Masjid Kampus UGM.

"Masjid tempat ibadah❌ Masjid tempat sindir politik✅," kicaunya pada Rabu (5/3/2025) mengomentari berita 'Ceramah Penuh Sindir dari Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM'.

Baca Juga

Tercatat hingga Kamis pagi sudah ada 8.000 komentar dan tiga juta viewers. Seorang warganet menyarankan Raja Juli agar lebih fokus soal kehutanan. 

"Mending lu bahas tentang kehutanan deh, emg background lu kehutanan? Kan engga. Menteri hasil giveaway gausah banyak macem2. Kerja aja yg bener, belajar. Dah tau pendidikan lu bukan kehutanan, malah bahas2 yg lain. Aneh," ujar seorang netizen.

"Anda kalau ke Masjid jangan hanya sampai diparkirannya doank. Agar tahu Masjid di dalam itu bisa digunakan sebagai apa saja," kata warganet lainnnya.

"Kalau gak pernah kuliah di UGM pasti gak tahu bahwa tradisi kritis masjid kampus itu sudah ada dari dulu. Tokoh oposisi seperti Amien Rais dahulu sering diundang ceramah terawih. Bukan sekarang aja," tambah netizen yang lain.

Tak hanya serbuan dari netizen, kicauan itu juga mendapatkan catatan komunitas pembaca. Tertulis di sana bahwa Masjid tidak hanya digunakan menjadi tempat ibadah, melainkan multifungsional hal ini bisa dilihat pada beberapa hadist sahih muslim. Penulis dinilai memberikan disinformasi jika masjid hanya cukup diperuntukan untuk tempat ibadah untuk itu perlu diluruskan secara objektif.

Respons Anies Baswedan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement