REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Barcelona Hansi Flick menyerukan dengan penuh semangat agar wasit Spanyol diperlakukan lebih baik. Komentar ini dilontarkan setelah wasit yang mengusir bintang Real Madrid Jude Bellingham karena telah mengumpatnya mendapatkan kecaman dan serangan di jagat maya.

Flick mengatakan kepada wartawan pada Jumat (21/2/2025) bahwa yang dilakukan terhadap wasit di Spanyol, sungguh tidak dapat dipercaya.

Pelatih asal Jerman, yang memasuki musim pertamanya di La Liga, tidak secara langsung menyebutkan kasus wasit José Luis Munuera yang telah menjadi pusat pembicaraan olahraga Spanyol sejak ia memberi kartu merah kepada Bellingham akhir pekan lalu.

Namun, komentarnya muncul setelah Munuera mengecam apa yang disebutnya sebagai tuduhan palsu oleh media lokal yang telah menyebabkan dirinya diparkir sementara oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Beberapa media melaporkan bahwa ia memiliki hubungan bisnis yang tidak pantas dengan "pejabat" di liga Spanyol terkait dengan ceramah motivasinya tentang nilai-nilai olahraga.

Munuera membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah dibayar oleh klub atau RFEF untuk ceramahnya. RFEF telah membebaskan Munuera dari segala dugaan konflik kepentingan setelah menganalisis kasus tersebut, yang mungkin akan membuka jalan baginya untuk terus bekerja memimpin pertandingan.

Munuera telah menuai kritik dari pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti dan Bellingham sendiri, yang mengatakan bahwa ia telah "salah paham" ketika gelandang Inggris itu menggunakan kata-kata umpatan dalam Bahasa Inggris untuk memprotes salah satu keputusannya. Dengan 10 pemain, Madrid bermain imbang di Osasuna dan kemudian kehilangan posisi puncak liga dari Barcelona.

RFEF membela wasit dengan pernyataan yang mengecam pelecehan daring yang ditujukan kepada Munuera setelah kartu merah Bellingham. Insiden Bellingham terjadi setelah Madrid telah mengirim surat kepada federasi yang mengklaim bahwa juara bertahan 36 kali itu secara rutin dirugikan oleh keputusan wasit.

Dikatakan bahwa "keputusan terhadap Real Madrid telah mencapai titik di mana pemalsuan dan manipulasi kompetisi tidak dapat diabaikan."

RFEF meluncurkan kampanye kesadaran publik pada Jumat (21/2/2025) untuk mendorong perlakuan yang lebih baik terhadap wasit. Tanda-tanda yang mengatakan "Hormati wasit, hormati sepak bola" akan dipajang di stadion untuk pertandingan divisi pertama dan kedua akhir pekan ini.

Sementara itu, Flick menggunakan konferensi pers prapertandingannya menjelang pertandingan Barcelona di Las Palmas pada Sabtu untuk berbicara tentang tekanan yang dihadapi oleh wasit. Komentarnya tidak diminta oleh media. "Kita harus percaya (wasit) dan saya pikir federasi harus menunjukkan seberapa kuat (itu)," katanya.

"Mereka manusia dan wajar jika Anda membuat kesalahan, dan setiap pelatih dan pemain membuat kesalahan, dan kita harus menanganinya."

Flick sendiri pernah dikeluarkan karena memprotes keputusan penalti dalam hasil imbang dengan Real Betis pada bulan Desember. Dia menolak berkomentar lagi tentang itu dua bulan kemudian.

"Saya pikir kita selalu mencari alasan, jika kita kalah, kita akan melihat wasit dan mengatakan itu salahnya," kata Flick. "Tetapi semua orang membuat kesalahan, saya, Anda dan mungkin wasit, tetapi pada akhirnya kita harus melindungi mereka karena kita tidak bisa bermain tanpa wasit."

Barcelona akan berusaha membalas kekalahan langka dari Las Palmas di kandang pada bulan November.

Sementara Madrid akan bermain tanpa Bellingham yang terkena sanksi saat menjamu Girona pada Ahad dengan tujuan mengakhiri tiga pertandingan liga berturut-turut tanpa kemenangan. Mereka berada di posisi kedua, tertinggal dari Barcelona dalam selisih gol.

Namun, mereka akan memiliki Kylian Mbappé yang sedang dalam performa terbaiknya setelah ia mencetak tiga gol untuk membantu menyingkirkan Manchester City pada babak playoff 16 besar Liga Champions. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika