Rabu 19 Feb 2025 06:21 WIB

Coba Jinakkan Buaya di Cimory Land, Daeng Rani Diterkam Hingga Nyawa Nyaris Melayang

Daeng Rani sudah dilarang, tapi bersikeras karena mengaku bisa bicara dengan buaya.

Buaya (ilustrasi)
Foto: Republika/Subroto
Buaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAKALAR -- Seorang lelaki lanjut usia (lansia) bernama Baso Daeng Rani yang mengaku pawang diterkam buaya hingga mengalami patah tulang pada bagian lengan saat hendak menjinakkan binatang itu di lokasi Wisata Cimory Land, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, pada Senin malam (17/2).

"Korban itu dibawa masyarakat dari Makassar. Jadi, dia (pawang) sudah disiapkan. Sebelum turun, kami sudah larang, tapi dia bersikeras serta beralasan bisa berbicara dan memerintah buaya," ujar Kapolsek Parangloe AKP Muh Ansar saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca Juga

Beruntung, korban saat kejadian langsung ditarik ke atas kolam buaya oleh warga, meski nyawanya nyaris melayang bila terlambat diselamatkan.

Usai kejadian itu, korban dibawa ke RS Yapika Gowa untuk mendapatkan penanganan medis, selanjutnya dibawa pulang ke rumahnya di Antang Makassar.

Sebelumnya, buaya ini naik ke pemukiman warga saat banjir melanda wilayah Perumnas Antang, Kecamatan Manggala beberapa hari lalu. Karena penangkaran Buaya masih banjir maka dibawa ke Cimory.

Penjelasan Cimory Land

General Affair Legal Officer Cimory Land Takalar Firman Asyari saat dikonfirmasi membenarkan bahwa buaya tersebut berasal dari Antang usai ditangkap tim rescue. Selanjutnya, menjadi barang titipan dari balai besar konservasi sumber daya alam (BKSDA) Sulsel.

Buaya tersebut muncul pada Kamis (13/2) yang diserahkan resmi oleh BKSDA karena tidak memiliki tempat layak untuk menampung sementara buaya tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement