REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, personel TNI di lapangan telah mengevaluasi beberapa taktik tempur di lapangan yang terbukti efektif, saat menghadapi serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok OPM biasanya menyerang TNI ketika mereka lengah, dan langsung kabur ke hutan.
"OPM kalau mau nyerang kita itu mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur," kata Agus saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/2/2025).
Agus menjelaskan, perubahan taktik pertempuran itu dilakukan demi mengubah doktrin perang TNI yang sudah berjalan terlalu lama. Menurut dia, doktrin perang tersebut harus diubah agar kemampuan taktis prajurit dan seluruh perangkatnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah dan mereka berubah doktrin selama tiga atau lima tahunan," jelas mantan KSAD tersebut.
Karena itu, Agus meminta seluruh jajarannya untuk aktif menawarkan perubahan untuk memperbaharui doktrin perang TNI. Dia juga menginstruksikan para perwira senior untuk tidak anti dengan ide-ide perubahan yang ditawarkan perwira muda TNI.
"Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan," jelas Agus.