REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas, menyerahkan empat tentara wanita Israel pada Sabtu (25/1/2025), sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan dengan Israel. Namun, Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, menyebut serah terima keempat tentara perempuan itu sebagai “tindakan propaganda.”
“Misi ini tidak akan selesai sampai semua orang kembali ke Israel,” ujar Daniel.
Keempat tentara yang dibebaskan itu, mengenakan seragam militer Israel, tersenyum dan melambaikan tangan di atas panggung di Lapangan Palestina, Kota Gaza, saat mereka diserahkan kepada perwakilan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Tentara Israel memastikan bahwa keempat tentara itu telah diserahkan kepada pasukannya di Gaza sebelum dipindahkan ke Israel. Militer menyatakan bahwa keempat tentara itu diperiksa oleh dokter dan dalam kondisi fisik yang baik.
“Kondisi medis mereka normal, tanpa temuan yang memerlukan intervensi medis khusus di lokasi,” kata pejabat militer.
Ribuan warga Palestina berkumpul di Lapangan Palestina untuk menyaksikan serah terima keempat tentara Israel, termasuk puluhan pejuang dari sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam.
Keempat tentara Israel yang namanya diajukan oleh Hamas pada Jumat adalah Liri Albag (19), Daniella Gilboa (20), Karina Ariev (20), dan Naama Levy (20). Mereka merupakan anggota unit pengawasan militer Israel di pangkalan Nahal Oz.
Selama proses serah terima, perwakilan ICRC naik ke panggung untuk menandatangani dokumen sebelum pembebasan keempat tentara tersebut.