Sabtu 25 Jan 2025 18:08 WIB

Di Forum Ekonomi Dunia, Menlu Sugiono Jelaskan Alasan RI Gabung BRICS

Sugiono sempat menjelaskan alasan Indonesia bergabung dengan BRICS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Jumat (17/1/2025).
Foto: Teguh Republika
Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Jumat (17/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono telah menyelesaikan kerja ke Davos-Klosters, Swiss, untuk berpartisipasi di The World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2025. Sugiono hadir sebagai pembicara pada dua sesi panel, yaitu dialog mengenai isu Myanmar pada Rabu (22/1/2025) dan diskusi panel terkait upaya menavigasi konflik di Asia Pasifik pada Kamis (23/1/2025).

Saat berbicara di diskusi panel kedua yang mengusung tema "Navigating Asia’s Hotspot", Sugiono sempat menjelaskan alasan Indonesia bergabung dengan BRICS. Sugiono menjelaskan, diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto diarahkan untuk mewujudkan amanat Konstitusi Indonesia, termasuk menjaga kedaulatan NKRI serta mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Baca Juga

Sugiono kemudian menggarisbawahi bahwa hadirnya Indonesia di BRICS, selain untuk menggalang manfaat ekonomi, juga merupakan upaya untuk menjembatani perbedaan kepentingan negara maju dan berkembang di berbagai forum multilateral. “Prasyarat untuk pertumbuhan adalah perdamaian dan stabilitas. Itulah sebabnya, Indonesia membuka diri untuk bekerja sama, karena kami memiliki kewajiban untuk mendukung prioritas nasional dan melayani rakyat Indonesia,” ucapnya, seperti dikutip dalam keterangan pers yang dirilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Sabtu (25/1/2025).

“Indonesia ingin menggalang kerja sama dan kolaborasi dengan negara tetangga, negara sahabat di kawasan, serta komunitas global. Kita akan majukan pendekatan yang konstruktif,” tambah Menlu Sugiono.

Presiden Timor Leste Ramos Horta turut berpartisipasi dalam diskusi panel bertajuk Navigating Asia’s Hotspot. Dia mengapresiasi kiprah diplomasi dan peran Indonesia dalam membantu keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

Di Davos, Menlu Sugiono melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Wakil Presiden Yaman, Kanselir Austria, Menlu Finlandia, Menlu Arab Saudi, Menlu Tunisia, serta Menteri Negara Palestina untuk urusan luar negeri dan ekspatriat. Selain membahas kerja sama bilateral, isu Palestina juga diangkat dalam berbagai pertemuan bilateral tersebut.

Keanggotaan BRICS

Terkait BRICS, awal tahun Brasil, selaku Ketua BRICS 2025, mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi tersebut. Hal itu kemudian dikonfirmasi Pemerintah RI.

"Pemerintah Republik Indonesia menyambut baik pengumuman dari Brasil sebagai Ketua BRICS 2025, mengenai bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh di BRICS. Pencapaian ini mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global, serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan," kata Kemlu RI dalam pernyataannya pada 7 Januari 2025 lalu.

Kemlu RI turut menyampaikan apresiasi kepada Rusia sebagai ketua BRICS 2024. Kepemimpinan Moskow tahun lalu dipandang berkontribusi dalam memfasilitasi bergabungnya Indonesia ke BRICS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement