Sabtu 18 Jan 2025 08:14 WIB

Ratusan Marinir TNI AL Tiba di Tanjung Pasir, Cabut Pagar Laut

Nelayan dan warga setempat bakal mengawal pembongkaran pagar laut.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fitriyan Zamzami
Marinir TNI AL bersiap bertolak dari Tanjung Pasir untuk membongkar Pagar Laut, Sabtu (18/1/2025).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG– Sejumlah truk pengangkut marinir TNI AL beruduyun-duyun datang ke desa Tanjung Pasir, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Kedatangan marinir tersebut untuk mencabut pagar laut yang berada di pesisir desa tersebut bersama masyarakat sekitar. 

Pantauan Republika, truk pengangkut marinir tiba sekitar pukul 07.30 WIB. Warga pun juga datang berturut-turut di sepanjang jalan ada yang menaiki sepeda motor hingga jalan kaki menuju Pos TNI AL (Pos AL) setempat. 

Baca Juga

Setiba di Pos AL, tampak para marinir dan warga duduk bersama. Tampak warga sedang diberikan instruksi untuk kegiatan pencabutan pagar laut tersebut. Sementara marinir TNI AL lainnya juga tampak menurunkan perahu karet dari truk. Setelah itu, mereka memarkirkan kapal tersebut dipinggir pantai Tanjung Pasir.

“Pagi ini kami bersinergi dengan masyarakat sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral,” ujar Danlantamal III Jakarta, Brigjen TNI Harry Indarto. Ia mengeklaim, kedatangan TNI AL bukan pagi ini saja, namun sudah dari beberapa bulan sebelumnya setelah mendengar keluhan masyarakat soal pemagaran laut. Kala itu, ia meminta perangkat desa membuat panduan bagi nelayan agar tak menabrak pagar.

“Khususnya untuk hari ini, kurang lebih kami mengerahkan 600 (personel). Nanti mungkin bisa bertambah  karena menunggu nelayan yang masih mencari ikan,” kata Brigjen Harry. Dari 600 personel itu, sebagian berasal dari Lantamal 3 Jakarta, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada RI (Dislambair).  “Kita perlu mengetahui kedalaman patok-patok yang sudah tertanam dan sudah berapa lama,” kata dia. Dari situ kemudian dilakukan tahap pembongkaran.

Disertakan juga pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan pihak kesehatan. “Yang lebih penting kita melibatkan masyarakat karena memang ini untuk kepentingan masyarakat. Kami hadir di sini melalui perintah dari Presiden Indonesia melalui kepala staf TNI Angkatan Laut untuk membuka akses bagi para nelayan.”

Semestinya, kata dia, pembongkaran dilakukan menggunakan kapal tunda alias tug boat. Namun, karena kedangkalan laut dan cuaca buruk, digunakan perahu cepat dan material lainnya.

Ia juga mengatakan pembongkaran akan dilakukan secara bertahap. “Sepertinya tidak mungkin kalau 30 kilometer dilakukan dalam satu hari. Minimal target saya hari ini 2,5 kilometer,” kata Danlantamal III. Ia menekankan bahwa lebih sukar melakukan pencabutan ketimbang menanam pagar laut tersebut. Danlantamal III menegaskan sejauh ini belum mengetahui siapa yang mendalangi penanaman pagar laut.

"Apapun itu, kalau untuk kepentingan rakyat, Angkatan Laut, TNI khususnya, ya kita akan tampil ke depan. Lebih mudah kita melaksanakan kalau tidak ada yang mengakui, dari pada ada yang mengakui kita perlu koordinasi lebih lanjut."

Menjelang siang, TNI AL bersama masyarakat kemudian turun bersama untuk merobohkan pagar laut yang membentang di sepanjang laut Tanjung Pasir. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Danlantamal III. 

Pantauan Republika, masyarakat atau nelayan yang ingin merobohkan mulanya dikumpulkan di Lantamal III. Mereka pun diberikan arahan terkait teknis pelaksanaan perobohan tersebut. Setelah itu, belasan kapal nelayan dan sejumlah kapal karet milik Lantamal diturunkan. 

TNI Al sendiri mengikatkan tali ke pagar laut tersebut. Baru kemudian kapal milik nelayan menarik tali tersebut untuk merobohkan pagar laut. Raut semringah pun tampak jelas di wajah pada nelayan. Mereka juga sempat meneriakkan isi hati mereka selama proses perobohan. "Tarik! Tarik! Tarik!" teriak mereka. 

Ada juga warga yang sempat menyampaikan sindiran. Namun, warga tersebut tak menyebutkan rinci siapa sasaran dari kritik tersebut. "Bisa kaya jual lautan. Robohkan pagar laut!" katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement