Senin 30 Dec 2024 16:44 WIB

Problematika Dakwah Digital: Peluang dan Tantangan

Era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Dosen Fakultas Dakwah Unisba  Muhammad Fauzi Arif mengatakan era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah dakwah.
Foto: Unisba
Dosen Fakultas Dakwah Unisba Muhammad Fauzi Arif mengatakan era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Fauzi Arif, Dosen Fakultas Dakwah Unisba 

Era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah dakwah. Kehadiran teknologi informasi membuka peluang dakwah untuk menjangkau lebih luas, namun di sisi lain juga memunculkan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Bagaimana peluang dan tantangan ini dapat dikelola menjadi momentum kebangkitan dakwah yang relevan di era modern ?

Peluang dakwah digital

Pertama, Jangkauan yang tak terbatas oleh ruang dan waktu sangat memungkinkan dalam dakwah digital. Pesan-pesan Islam dapat menjangkau audiens global dengan cepat melalui media sosial, website, dan platform video seperti YouTube. Ini menjadi peluang besar bagi para da’i untuk menyampaikan nilai-nilai Islam kepada masyarakat yang beragam, termasuk generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Kedua, dakwah digital mempermudah interaksi antara da’i dan mad'u (audiens).

Komunikasi dua arah dapat tercipta melalui kolom komentar, diskusi daring, atau sesi tanya jawab di media sosial. Hal ini membuat dakwah menjadi lebih inklusif dan interaktif, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih dipahami dan diterima. Ketiga, teknologi digital memungkinkan diversifikasi metode dakwah.

Dengan bantuan konten kreatif seperti infografis, video pendek, hingga podcast, da’i dapat menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat modern. Berbagai platform juga memungkinkan pengelolaan data untuk menganalisis kebutuhan dan minat audiens, sehingga materi dakwah dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Tantangan dakwah digital

Pertama, adanya potensi penyalahgunaan teknologi dalam dakwah. Media digital rentan terhadap penyebaran hoaks, ujaran kebencian, atau bahkan ekstremisme. Da’i yang tidak bijak dalam menggunakan platform digital berisiko menciptakan polarisasi di masyarakat, bukannya menyatukan umat. Kedua, kemampuan da’i dalam literasi digital masih menjadi kendala.

Tidak semua da’i memiliki keterampilan teknis untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Banyak di antara mereka yang kesulitan membuat konten berkualitas atau memahami algoritma media sosial, yang sangat berpengaruh pada efektivitas dakwah mereka. Ketiga, ada risiko banalitas dalam penyampaian dakwah. Konten yang terlalu disederhanakan untuk menarik perhatian audiens bisa mengurangi kedalaman pesan Islam yang disampaikan. Dakwah tidak hanya bertujuan menarik banyak penonton, tetapi juga membawa perubahan positif dalam pemahaman dan perilaku.

Mengelola peluang dan tantangan

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya strategis. Pertama, para da’i perlu meningkatkan literasi digital mereka melalui pelatihan dan pendampingan. Kemampuan memahami teknologi adalah syarat mutlak agar dakwah dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Kedua, perlu adanya sinergi antara da’i, akademisi, dan praktisi media dalam menciptakan konten dakwah yang berkualitas. Kolaborasi ini dapat menghasilkan materi dakwah yang menarik, mendalam, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ketiga, penguatan nilai-nilai Islam harus menjadi prioritas dalam setiap konten dakwah.

Da’i harus mampu menyampaikan pesan Islam secara santun, inklusif, dan mendidik, sehingga dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat modern. Keempat, perlu adanya pengawasan dan regulasi dalam penggunaan platform digital. Pemerintah dan organisasi keagamaan harus bekerja sama untuk mencegah penyalahgunaan teknologi yang dapat merusak citra Islam dan merugikan masyarakat.

Dakwah digital adalah keniscayaan yang harus dikelola dengan bijak. Dengan memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi tantangan dengan strategi yang tepat, dakwah digital dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di era global.

Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung (Unisba) hadir sebagai salah satu institusi yang berkomitmen mencetak dai-dai profesional yang siap menghadapi tantangan era digital. Dengan pendekatan berbasis teknologi, inovasi dakwah, dan kurikulum yang relevan, Fakultas Dakwah Unisba terus mendorong para mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam dakwah digital yang membawa manfaat nyata bagi umat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement