Jumat 13 Dec 2024 07:12 WIB

PAN: 1.000 Persen Pintu Terbuka untuk Jokowi dan Keluarga Bergabung

PAN tetap menyerahkan semua keputusan untuk gabung partai kepada Joko Widodo

Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio.
Foto: Antara/Fath Putra Mulya
Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP tidak lagi mengaku Joko Widodo sebagai bagian dari kader mereka. Sejumlah partai pun siap menyambut Jokowi untuk ikut bergabung, termasuk PAN. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan PAN membuka pintu seluasnya hingga 1.000 persen bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga bergabung menjadi kader partainya.

Baca Juga

"Buat keluarganya Pak Jokowi, terutama Pak Jokowi, jadi kami welcome, 1.000 persen kami memberikan kesempatan dan berkontribusi besar untuk kemajuan Partai Amanat Nasional," kata Eko ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis.

Dia lantas berkata, "Ada Mas Gibran (Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka) atau ada Pak Jokowi, dan sebagainya."

Dia menyebut tak ada salahnya bagi partainya untuk memberikan 'karpet biru' bagi Jokowi yang dinilainya sebagai seorang negarawan yang memiliki kemampuan kepemimpinan kuat.

"Apalagi kecintaan rakyat Indonesia terhadap Pak Jokowi itu tinggi sekali 70-80 persen pada waktu itu," ucapnya.

Terkait hal tersebut, dia mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) telah membangun komunikasi dengan Jokowi. Namun mengembalikan keputusan tersebut kepada mantan Presiden RI dua periode itu.

"Jadi artinya komunikasi sih terbangun, tinggal nanti kan goal-nya dari Pak Jokowi juga, apakah beliau mau berpartai atau tidak, kan itu tergantung dari beliau," tuturnya.

Dia menyebut komunikasi partainya membuka diri terhadap Jokowi untuk bergabung tersebut disiratkan melalui komunikasi-komunikasi yang dijalin antara Zulhas dengan Jokowi.

"Menawarkan atau tidak menawarkan kan buat saya sih tipis lah ya, artinya tipis banget gitu loh. Ya, kalau ibaratnya kalau kita sudah berpacaran itu dari hati ke hati, sudah paham gitu loh maunya apa mana dan sebagainya. Jadi sekarang tergantung dari Pak Jokowi saja sih kalau dari kami sih sudah welcome saja," kata dia.

Sebelumnya, Rabu (4/12), Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih.

Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden Periode 2024--2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement