REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setara Institute mendapati sekitar 130 masalah dalam Korps Bhayangkara. Temuan tersebut didapat sesuai dengan riset yang dilakukan Setara Institute dalam tiga tahun belakangan.
"Riset ini mencatat 130 masalah aktual yang mengemuka dan melekat dalam tubuh Polri dan tersebar pada hampir seluruh satuan kerja dan pada seluruh mandat konstitusional Polri," kata Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Ismail Hasani dalam paparannya pada Kamis (12/12/2024).
Ismail menjelaskan mandat konstitusional Polri mencakup perlindungan masyarakat, penegakan hukum, keamanan dan ketertiban. Ismail menyoroti terdapat sejumlah persoalan dari internal maupun eksternal Polri.
"Inilah yang perlu segera direspons Polri. Meskipun beberapa di antara telah mulai diperbaiki oleh Polri," ujar Ismail.
Ismail menerangkan persoalan yang wajib secepatnya ditanggapi dari sisi internal meliputi akuntabilitas pengawasan dan kinerja Polri. Adapun dari sisi eksternal ialah tantangan yang perlu segera diselesaikan yaitu urbanisasi dan perubahan teknologi.
"Ini yang menuntut Polri mengadopsi pendekatan human security," ujar Ismail.
Ismail juga menyebut penelitian tersebut merekomendasikan paket kebijakan transformasi Polri yang berfokus pada empat pilar yakni demokratis-humanis, integritas-anti korupsi, proaktif-modern, dan presisi-transformatif.