Ahad 08 Dec 2024 16:38 WIB

Bagaimana Pemberontakan Suriah Memengaruhi Israel-Palestina?

Sebagian kelompok anti-Bashar al-Assad buka peluang rangkul Israel.

Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)
Foto: AP
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Oposisi bersenjata Suriah mengeklaim bahwa rezim Bashar al-Assad telah tumbang. Mengutip laporan Aljazirah, pihak tersebut telah menguasai Damaskus setelah mengambil alih kendali atas Kota Homs.

Dalam wawancara eksklusif dengan media The Times of Israel baru-baru ini, seorang perwira tentara Pasukan Pembebasan Suriah (Free Syrian Army) mengungkapkan situasi pasca-perebutan Ibu Kota.

Baca Juga

Times of Israel menulis, Pasukan Pembebasan Suriah adalah koalisi pasukan pemberontak yang umumnya diisi bekas tentara nasional Suriah yang membelot dari rezim al-Assad saat pecahnya perang saudara. Mereka kebanyakan adalah Muslim Sunni, tetapi berhaluan sekuler.

Sejak mula perang saudara, Pasukan Pembebasan Suriah berhasil merebut bagian utara negara tersebut, termasuk Aleppo (Halab). Sejumlah negara Barat dan Teluk Arab, termasuk Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Qatar, mendukungnya. Belakangan, Turki juga turut memberikan dukungan.

"Kami terbuka untuk menjalin persahabatan dengan siapapun di kawasan (Timur Tengah) -- termasuk Israel. Kami tak punya musuh selain rezim al-Assad, Hizbullah, dan Iran," kata perwira Pasukan Pembebasan Suriah yang diwawancarai Times of Israel via sambungan telepon, Jumat (6/12/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement