Rabu 04 Dec 2024 18:27 WIB

Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia Dua Periode Tak Lagi Mencalonkan Diri

Tan Sri Dato' Haji Hamidin tidak akan mempertahankan jabatan Presiden FAM.

Rep: Fitriyanto/ Red: Andri Saubani
Sejumlah pesepak bola Timnas Malaysia U-19 melakukan selebrasi usai Muhammad Faiz (tengah) melakukan mencetak gol ke gawang Timnas Laos U-19 pada laga final Piala AFF U19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/7/2022). Skor sementara 1-0 untuk Malaysia.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah pesepak bola Timnas Malaysia U-19 melakukan selebrasi usai Muhammad Faiz (tengah) melakukan mencetak gol ke gawang Timnas Laos U-19 pada laga final Piala AFF U19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/7/2022). Skor sementara 1-0 untuk Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Walau negara serumpun, persaingan Indonesia dan Malaysia terbilang sengit, terkhusus di cabang olahraga sepak bola. Bila kedua negara ini bertemu dalam sebuah pertandingan dipastikan stadion akan dipenuhi pendukung masing-masing negara.

Sejak sepak bola Indonesia dinakhodai Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI, sepak bola Indonesia terutama prestasi Timnas Indonesia maju pesat. Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang masih berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Saat ini sudah melalui enam laga dan sementara bertengger di posisi ketiga Grup C di bawah Jepang dan Australia.

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir peringkat Timnas Indonesia juga melesat cukup pesat. Saat resmi memimpin PSSI pada 6 April 2023 peringkat Indonesia adalah ke-149 dunia. Kini dalam daftar terbaru FIFA yang dikeluarkan Kamis (28/11/2024) peringkat Indonesia ada di posisi ke-125 atau naik 26 tingkat dalam waktu sekitar satu setengah tahun. Erick sendiri menargetkan Indonesia nantinya masuk 50 besar dunia saat ulang tahun emas Indonesia pada tahun 2045.

Tidak hanya di kelompok senior, di kelompok usia U-17 dan U-20 timnas Indonesia juga sudah lolos ke Piala Asia dan berjuang menuju Piala Dunia di level tersebut. Pencapaian ini bertolak belakang dengan prestasi Timnas Malaysia. Dimana tim berjuluk Harimau Malaya ini tak mampu bersaing di level Asia.

Atas pencapaian Timnas Indonesia, Erick Thohir sempat diundang oleh Putra Mahkota Johor, Mayor Jenderal Tunku Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim. Keduanya serius membahas untuk bersama membangun sepakbola Asia Tenggara agar siap bersaing di Asia dan Dunia.

Melihat kesuksesan Timnas Indonesia di bawah pimpinan Erick Thohir, banyak pihak meminta Malaysia meniru apa yang sudah dilakukan orang nomor satu di PSSI tersebut. Agar Malaysia melakukan naturalisasi dengan pendekatan seperti yang sukses dilakukan Erick Thohir bersama Timnas Indonesia.

Tak ingin melaju sendiri, Erick Thohir pun menginginkan negara di kawasan Asia Tenggara bersama-sama memajukan sepak bola. Dengan jumlah penduduk dan perekenomian ASEAN yang besar, Erick yakin sepak bola di kawasan ujung tenggara benua Asia ini bisa lebih maju lagi.

Pemimpin tentu menjadi faktor utama untuk membawa perubahan ini. Federasi sepak bola Malaysia (FAM), awal tahun depan akan melakukan kongres, salah satunya untuk memilih presiden FAM periode 2025-2029. Mereka sudah menetapkan waktu dan tempat kongres.

Dilansir dari laman resmi FAM hasil rapat Komite Eksekutif FAM ke-13 periode 2021-2025 Rabu (4/12/2025) dimana pertemuan yang dipimpin Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Tan Sri Dato' Haji Hamidin Haji Mohd Amin, berlangsung di Wisma FAM, Kelana Jaya, hari ini.

Di antara keputusan yang diambil oleh Komite Eksekutif FAM adalah menetapkan tanggal Kongres Tahunan FAM 2025 yang ke-61 pada hari Sabtu, 15 Februari 2025 di Dorsett Grand Subang, pada pukul 10.00 WIB. Pada kongres tersebut, Komite Eksekutif FAM akan dipilih untuk masa jabatan baru 2025-2029.

Keputusan lainnya yang tak kalah penting adalah Presiden FAM dua periode terakhir 2018-2021 dan periode 2021-2025 yakni Tan Sri Dato' Haji Hamidin bahwa dirinya tidak mempertahankan jabatan Presiden FAM pada pemilihan Komite Eksekutif FAM masa jabatan baru 2025-2029 yang akan dilaksanakan pada Kongres Tahunan FAM ke-61 2025.

Artinya pada periode 2024-2029 FAM akan memiliki President baru. Tidak kembali mencalonkan Tan Sri Dato Haji Aminidin yang pada tahun 2021 terpilih tanpa lawan. Menurut siaran media resmi FAM hal ini untuk memberikan ruang kepada anggota koalisi memilih presiden baru.

Apakah ini bentuk pertanggung jawaban presiden FAM Tan Sri Dato Haji Aminidin atas kegagalan sepak bola terutama prestasi Timnas mereka, yang jauh tertinggal dari Skuad Garuda, sehingga tak lagi mencalonkan diri menjadi presiden FAM periode 2025-2029. Menarik dinanti siapa Presiden FAM berikutnya untuk bisa bersama membangkitkan sepak bola di kawasan Asian Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement