REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prestasi membanggakan datang dari Nur Khofifah, mahasiswa Program Studi (prodi) Manajemen Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang berhasil terpilih sebagai duta edukasi mewakili Provinsi Jakarta. Pemilihan Duta Edukasi Indonesia Generasi 2 2024 ini didukung oleh Kemenparekraf RI, Kemenpora RI dan Kemendikbud RI, dan telah terpilih para pemuda/i terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia.
Wakil rektor II bidang non akademik Universitas Nusa Mandiri, Arif Hidayat menyatakan bahwa Duta Edukasi merupakan sebuah wadah yang mempersatukan individu-individu yang memiliki kepedulian mendalam terhadap isu pendidikan di Indonesia dan bertekad untuk berkontribusi dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas.
“Program ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para pegiat pendidikan, tetapi juga menjadi katalisator perubahan yang mempertemukan mereka yang memiliki kapasitas untuk berbagi pada yang membutuhkan bantuan pendidikan,” kata Arif dalam rilis yang diterima, Senin (25/11/2024)
Dengan demikian, ungkap Arif akan tercipta jembatan penghubung antara sumber daya pendidikan dengan daerah-daerah yang masih tertinggal dalam hal akses dan kualitas pendidikan, pada akhirnya dapat membantu mewujudkan cita-cita pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan ini, Nur Khofifah mengatakan motivasinya mengikuti seleksi Duta Edukasi Indonesia 2024 adalah ingin berkontribusi nyata dalam dunia pendidikan.
“Gelar ini merupakan kesempatan untuk memperjuangkan edukasi berkualitas yang merata dan mudah diakses oleh semua kalangan," ungkap Nur Khofifah.
Dalam proses seleksi, Nur Khofifah harus melewati berbagai tahapan mulai dari pengumpulan dokumen seperti CV, portofolio, dan esai mengenai pandangan terhadap isu pendidikan. Setelah lolos seleksi dokumen, ia mengikuti tahap wawancara yang menguji pemahaman, komitmen, dan motivasi serta project/campaign yang ditawarkan terkait penyelesaian isu-isu pendidikan.
Sebagai Duta Edukasi terpilih, Nur Khofifah telah menyiapkan program bernama Edu-Power (Empowering Youth Through Education) yang akan fokus pada kampanye edukasi digital dan offline untuk meningkatkan literasi pendidikan di kalangan remaja, terutama yang berada di daerah terpencil.
“Saya berencana membangun jaringan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, dan organisasi pemuda, untuk menciptakan program-program edukasi yang relevan. Dengan sinergi dan aksi nyata, saya yakin visi misi Duta Edukasi dapat terwujud serta memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia,” ungkapnya dengan penuh semangat.