Jumat 22 Nov 2024 16:24 WIB

Guru Besar FT UMJ Hasilkan Pemetaan dan Jalur Jelajah Cagar Budaya

AI dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi kegiatan pelestarian bangunan bersejarah.

Prof Dr Ari Widyati Purwantiasning, Guru Besar Bidang Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menghasilkan data pemetaan dan jalur jelajah cagar budaya.
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Prof Dr Ari Widyati Purwantiasning, Guru Besar Bidang Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menghasilkan data pemetaan dan jalur jelajah cagar budaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Dr Ari Widyati Purwantiasning, Guru Besar Bidang Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menghasilkan data pemetaan dan jalur jelajah cagar budaya. Ia melakukan pemetaan dengan bantuan artificial intelligence. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi untuk kegiatan pelestarian bangunan bersejarah.

Hal ini ia sampaikan saat orasi ilmiah dalam pengukuhan Guru Besar di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, pada Rabu (20/11/2024), ia menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Eksistensi Bangunan Cagar Budaya Peninggalan Kolonial terhadap Modernisasi.

Baca Juga

Fokus kajian dalam bidang konservasi bangunan cagar budaya ini telah dilakukan sejak tahun 2000. Ari menyampaikan, pelestarian bangunan bersejarah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam segala kegiatan pelestarian atau konservasi.

Hal ini karena bagunan bersejarah dapat menjadi media atau sarana edukasi bagi masyarakat tentang sejarah masa lampau. Oleh karenanya Ari menegaskan pentingnya peran berbagai pihak untuk mendukung upaya kegiatan pelestarian ini.

Beberapa pihak yang disebutkannya ialah pemerintah pusat dan daerah, akademisi, komunitas penggiat pelestarian, hingga swasta. “Salah satu alternatif Solusi dalam pengelolaan kawasan tua bersejarah adalah dengan menerapkan konsep yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan binaan kawasan bersejarah dan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” ungkap Ari.

Kemajuan zaman dan modernisasi memberikan dampak tersendiri bagi bangunan cagar budaya. Salah satu dampak positif yang ditimbulkan ialah penggunaan tekonolgi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Ari kemudian terdorong melakukan penelitian lanjutan terkait penggunaan AI dalam pembuatan aplikasi Jelajah Cagar Budaya di Indonesia. Penggunaan aplikasi tersebut sangat membantu dalam pemetaan bangunan dan perancangan jalur Jelajah Cagar Budaya di Parakan.

Hasil pemetaan dalam bentuk peta tersebut dengan bantuan Pusat Informasi Pariwisata Parakan, digunakan oleh Kecamatan Parakan dalam penyelenggaraan Jelajah Cagar Budaya bagi wisatawan atau turis yang berkunjung ke Parakan. Prof Dr Widyati Purwantiasning diangkat menjadu Guru Besar bidang Arsitektur Konservasi pada 1 Maret 2024 melalui SK Kemendikbudristek RI No. 078/E4/KP/GB/2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement