REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1, M Ridwan Kamil (RK) mengeklaim, memiliki perhatian besar terkait kesehatan mental warga Jakarta. Mengingat, Jakarta menduduki peringkat ke-9 sebagai kota paling stres di dunia.
RK mengatakan, masalah kesehatan mental harus mendapatkan penanganan yang serius. Pasalnya, akan sulit untuk memaksimalkan potensi Jakarta sebagai pusat peradaban ketika warganya masih berkutat dengan masalah kesehatan jiwa.
"Yang pertama-tama, kami akan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan. Puskesmas dan rumah sakit ada yang menyediakan konseling. Kedua, kami jemput bola, kami hadirkan pelayanan tersebut ke rumah warga," kata RK melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurut mantan gubernur Jawa Barat itu, salah satu layanan jemput bola yang disiapkan adalah fasilitas mobil curhat. Mobil curhat itu akan tersedia di berbagai pusat keramaian untuk menerima keluh kesah warga Jakarta. "Mobil curhat bisa hadir di pusat aktivitas warga di tingkat akar rumput, seperti balai RW, kantor lurah, atau kecamatan," ujar RK.
Dia juga akan menyediakan aplikasi terkait kesehatan mental warga Jakarta. Aplikasi itu nantinya dapat diakses setiap warga untuk mendapatkan pelayanan terkait kesehatan mental. "Esensinya, negara hadir memudahkan akses ke masyarakat," ujar RK.
Dia menyebutkan, inisiatif mobil curhat telah berjalan sejak 20 Oktober 2024. Hingga saat ini, mobil curhat telah beroperasi di 13 titik wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Per awal November 2024, tercatat lebih dari 3.000 warga Jakarta yang telah mengakses layanan mobil curhat.
Berdasarkan data pelaksanaan program, masalah yang jadi curahan hati warga sangat beragam. Topik curhat terbanyak adalah masalah ekonomi, disusul masalah keluarga seperti hubungan suami-istri.
Program serupa sudah dijalankan RK saat menjabat sebagai gubernur Jabar, sehingga sudah teruji efektivitasnya. "Saat diskusi dengan para psikolog, di Jakarta itu saat ada yang mendengarkan keluh-kesah, itu sudah menurunkan tingkat stres. Warga bisa curhat dan berinteraksi dengan tenaga profesional. Sehingga beban pikirannya tidak tersedimentasi menjadi masalah kesehatan mental yang lebih berat."
RK menyampaikan, program itu awalnya disiapkan untuk generasi Z yang rentan dengan kesehatan mental. Namun, ketika diaplikasikan, warga yang datang untuk curhat bukan hanya anak muda, melainkan warga yang sudah paruh baya ikut datang.
"Jadi kebutuhannya sangat tinggi, sangat luas, mulai dari anak sekolah hingga warga senior. Mobil curhat menjadi komitmen kami untuk mendekatkan layanan psikologi ke warga," kata RK.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta, penderita skizofrenia, sebuah gangguan jiwa kronis, jumlahnya lebih banyak dari pasien pneumonia, diare, diabetes hingga DBD. Pada 2023, penderita skizofrenia (ODS) yang dirawat inap di berbagai rumah sakit umum tercatat sebanyak 11.555 pasien dan sebanyak 55.253 ODS yang dirawat jalan.
Data lain menunjukkan satu dari empat warga Jakarta terindikasi mengalami masalah kesehatan mental, dengan Gen Z dalam posisi lebih rentan terkena masalah kesehatan. Karena itu, RK mengeklaim siap memberikan solusi komprehensif terhadap masalah tersebut.