Senin 18 Nov 2024 16:20 WIB

Biden Izinkan Kiev Pakai Rudal AS Serang Rusia, Bisakah ke Moskow? Ini Jangkauan Jaraknya

Langkah Rusia menerima kehadiran tentara Korut dinilai jadi salah satu alasan Biden.

Rudal Patriot Amerika Serikat (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Rudal Patriot Amerika Serikat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat AS mengungkapkan Presiden Biden telah memberikan lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok oleh Washington guna menyerang wilayah Rusia jauh di dalam.

Washington sebelumnya menolak mengizinkan serangan semacam itu dengan rudal ATACMS buatan AS karena khawatir akan meningkatkan eskalasi perang.

Baca Juga

Perubahan kebijakan utama ini terjadi dua bulan sebelum Presiden Joe Biden menyerahkan kekuasaan kepada Donald Trump, yang pemilihannya telah menimbulkan kekhawatiran atas masa depan dukungan AS untuk Kiev.

Lantas mengapa AS mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh di dalam wilayah Rusia?

Dilansir dari laman BBC, Ukraina telah menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, yang lebih dikenal sebagai ATACMS, pada target-target Rusia di wilayah Ukraina yang dianggap telah diduduki selama lebih dari setahun.

Namun, AS tidak pernah mengizinkan Kiev menggunakan rudal tersebut di dalam wilayah Rusia – hingga saat ini.

Rudal balistik Lockheed Martin merupakan salah satu rudal terkuat yang sejauh ini diberikan kepada Ukraina mampu menempuh jarak hingga 300 km (186 mil).

Ukraina berpendapat bahwa tidak diizinkannya penggunaan senjata semacam itu di dalam wilayah Rusia sama saja seperti diminta untuk berperang dengan satu tangan terikat di belakang punggungnya.

Perubahan kebijakan tersebut dilaporkan terjadi sebagai respons terhadap pengerahan pasukan Korea Utara baru-baru ini untuk mendukung Rusia di wilayah perbatasan Kursk, tempat Ukraina telah menduduki wilayah tersebut sejak Agustus.

Selain itu, kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dalam waktu dekat menimbulkan kekhawatiran atas masa depan dukungan AS untuk Ukraina. Presiden Biden tampaknya ingin melakukan semua yang ia bisa untuk membantu dalam waktu yang tersisa sedikit di kantornya.

Memperkuat posisi Ukraina secara militer – begitulah pemikirannya – dapat memberi Ukraina pengaruh dalam setiap perundingan damai yang mungkin akan terjadi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum mengonfirmasi langkah tersebut. Namun, ia mengatakan pada Ahad, "Serangan tidak dilakukan dengan kata-kata ... Rudal akan berbicara sendiri."

Apa dampak rudal tersebut di medan perang?

Ukraina kini akan dapat menyerang target di dalam Rusia. Kemungkinan besar awalnya di sekitar wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menguasai lebih dari 1.000 km persegi wilayah. Sementara untuk sampai Moskow masih terlalu jauh, karena jaraknya bisa mencapai 1.600 km tari Kiev. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement