Senin 18 Nov 2024 09:37 WIB

Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal AS, Bisa Picu Perang Nuklir Jika Merujuk Ancaman Putin

Biden akhirnya mengizinkan Ukraina gunakan sistem rudal taktis jarak jauh ATACMS.

Presiden AS Joe Biden (kanan) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden (kanan) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua bulan jelang lengser, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad (18/11/2024) akhirnya mengizinkan Ukraina menggunakan sistem rudal taktis jarak jauh ATACMS buatan AS untuk 'serangan terbatas' di dalam teritori Rusia. Keputusan Biden ini bisa memicu perang besar bahkan penggunaan nuklir oleh Rusia, jika merujuk pada pernyataan-pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya.

Perubahan besar dalam kebijakan Biden ini diputuskan menyusul pengerahan tentara Korea Utara untuk menyokong upaya perang Rusia, demikian menurut The Washington Post mengutip dua sumber pejabat AS. Seorang pejabat senior AS mengatakan, strategi tersebut bertujuan untuk membatasi keterlibatan lebih dalam pasukan Korea Utara dalam serangan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.

Baca Juga

Sebelumnya, Washington DC menolak sistem rudal ATACMS digunakan Ukraina ditembakkan ke teritori Rusia karena khawatir atas kemungkinan balasan dari Kremlin. Rudal yang memiliki jangkauan serang 300 kilometer dan dipandu sistem GPS tersebut memiliki daya tembak yang signifikan.

Keputusan Biden ini menandai pergeseran penting dalam kebijakan AS di tengah meningkatnya kompleksitas di konflik Ukraina, serta terjadi dua bulan menjelang berakhirnya masa jabatnya. Calon penerusnya di Gedung Putih, Donald Trump, mengisyaratkan akan memangkas bantuan militer untuk Ukraina yang berpotensi melemahkan saat menghadapi Rusia.

Trump telah berjanji mengakhiri perang Rusia-Ukraina selekas mungkin, meski hingga saat ini belum diketahui strategi apa yang akan ia tempuh untuk mencapai tujuan itu.

photo
Negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina dan Rusia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

 

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement