REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini. Tatap muka kedua pemimpin negara itu dilakukan di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, menurut pernyataan Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024).
"Pertemuan ini akan menjadi kesempatan tatap muka ketiga antara kedua pemimpin sejak Presiden Biden menjabat, dan pertemuan terakhir mereka sebagai presiden," kata Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, dalam jumpa pers.
Pertemuan itu berlangsung saat Biden berupaya menstabilkan kawasan Indo-Pasifik dan mengelola persaingan dengan China sebelum presiden terpilih Donald Trump dilantik pada Januari mendatang.
"Sepanjang masa jabatannya, Presiden Biden dan tim telah bekerja secara efektif dan bertanggung jawab mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," tambah Sullivan.
Sullivan menjelaskan, pendekatan Biden terhadap China menekankan investasi pada sumber kekuatan Amerika di dalam negeri. Termasuk juga memperkuat kelas menengah dan memastikan bahwa Amerika mempertahankan kapasitas industrinya serta keunggulan inovasi di bidang semikonduktor dan kecerdasan buatan.
"Dia telah memperkuat aliansi kami di seluruh dunia, khususnya di kawasan Indo-Pasifik. Dia juga meningkatkan kemampuan pencegahan Amerika dan memastikan bahwa Amerika tetap menjadi mitra pilihan bagi negara-negara di kawasan maupun di seluruh dunia," katanya.
Sullivan juga menyatakan bahwa Biden telah menunjukkan bahwa AS dan China dapat mengelola perbedaan mereka dan mencegah persaingan berkembang menjadi konflik atau konfrontasi. "Dia telah melakukan hal itu dengan memastikan komunikasi terbuka di tingkat pemimpin, tingkat militer, dan di setiap tingkat pemerintahan masing-masing," kata Sullivan kepada wartawan.
"Kami juga telah bekerja untuk memajukan kerja sama di mana kepentingan kami selaras, termasuk dalam penanggulangan narkoba dan perubahan iklim, yang diharapkan oleh rakyat kedua negara kami dan dunia," kata dia menambahkan.
"Pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden Xi akan menjadi kesempatan untuk memastikan transisi yang lancar dan terus menjaga saluran komunikasi tetap terbuka, termasuk saluran komunikasi militer yang sangat penting," ujar Sullivan.
Kedua pemimpin sebelumnya bertemu di Bali, Indonesia, pada 2022 di KTT G20 dan di California pada 2023 di sela-sela KTT APEC. Biden akan berangkat dari Washington menuju Lima pada Kamis untuk menghadiri KTT APEC dan menuju Brasil untuk menghadiri pertemuan G20 dan tur ke hutan hujan Amazon.