REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSI Denny JA merilis hasil survei terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 pada Rabu (30/10/2024). Hasilnya, elektabilitas Ridwan Kamil (RK)-Suswono hanya terpaut 0,3 persen dari Pramono Anung-Rano Karno.
RK mengaku tidak mau terlalu ambil pusing dengan hasil survei itu. Menurut dia, hasil survei bukan merupakan penentu akhir dalam kontestasi politik.
"Ya jawaban survei sama aja. Kalau kurang baik kami kerja keras, kalau sudah baik tetap kerja keras," kata dia di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu menilai, hasil survei hanya memotret kondisi pada saat survei itu dilakukan. Sementara, masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Nah di situ lah kami akan yakinkan. Dengan meyakinkan agar mereka mau ke kami dengan blusukan, dengan forum town hall, dengan bentuk yang sebetulnya seminar, media sosial dan lainnya. Enggak ada ada perubahan," ujar dia.
Ia meyakini masih banyak pemilih di Jakarta masih belum menentukan sikap di Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, umumnya pemilih baru akan menentukan pilihan menjelang hari pencoblosan.
"Mudah-mudahan pasangan idola yang mendapatkan di hati masyarakat," kata RK.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan pada periode 16-22 Oktober 2024 itu, RK-Suswono memiliki elektabilitas 37,4 persen. Sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana memiliki elektabilitas 4 persen. Sedangkan Pramono-Rano memiliki elektabilitas 37,1 persen. Sebanyak 21,5 persen masih belum menentukan atau tidak menjawab.
Survei itu dilakukan menggunakan metode multistage random sampling, melibatkan wawancara tatap muka dengan 800 responden di masing-masing provinsi. Survei itu memiliki margin of error sekitar plus-minus 3,5 persen.