Ahad 27 Oct 2024 10:30 WIB

Goa Misterius di JJLS Gunung Kidul akan Diteliti

Proyek JJLS bisa saja bergeser untuk melindungi goa yang ditemukan.

Rep: Silvy Dian Setyawan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Doa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Goa tersebut memiliki stalagmit dan stalaktit aktif.
Foto: Tangkapan Layar
Doa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Goa tersebut memiliki stalagmit dan stalaktit aktif.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA — Penelitian dan kajian lebih lanjut dilakukan terhadap goa yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Planjan, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dan kajian ini akan dilakukan instansi terkait di Pemda DIY, bersama dengan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Ahli Karst UGM, Eko Haryono mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari Pemda DIY dalam hal ini Dinas PUP-ESDM DIY untuk melakukan kajian. Meski, pihaknya sudah melakukan survei awal pada pekan kemarin untuk melihat kondisi goa tersebut. 

Baca Juga

Eko menyebut, pihaknya akan melakukan pemetaan goa sebelum nantinya kajian dan penelitian lanjutan dilakukan. Pemetaan dilakukan dengan tujuan memastikan seberapa dalam goa tersebut, hingga memetakan lorong-lorong yang ada dalam goa yang memiliki stalagmit dan stalaktit aktif itu. 

“Untuk mengetahui keberadaan lorong di sekitar goa yang ditemukan, kami lakukan pemetaan goanya, sampai dimana goanya. Apakah hanya terisolasi satu ruangan saja atau ada hubungan dengan goa yang lain yang belum diketahui, sehingga bisa direkomendasikan kedepan seperti apa (penanganan lebih lanjut terhadap goa tersebut),” kata Eko kepada Republika belum lama ini.  

Selain itu, pihaknya juga akan memetakan ketebalan atap goa. Termasuk memetakan berapa jauh jarak dari lorong goa ke dasar, dan jarak goa ke badan jalan. “Ketebalan atapnya berapa, dari mulut ke atap berapa, terus nanti dari lorong goa ke dasar atau ke badan jalan itu nanti kedudukannya seperti apa, nanti kan bisa dimodelkan,” jelas Eko. 

Eko menyebut, dari penelitian dan kajian ini nantinya tidak hanya akan dimunculkan rekomendasi terhadap penanganan goa lebih lanjut, namun juga keberlanjutan pembangunan proyek JJLS. Meski  tetap berjalan saat ini, Eko mengungkapkan, proyek bisa bergeser untuk melindungi goa yang ditemukan tersebut. 

Hanya saja, kata Eko, rekomendasi tersebut tetap berdasarkan penelitian dan kajian yang ada nantinya. Jika goa itu tidak berpengaruh kepada JJLS, maka pembangunan JJLS juga tidak akan berubah dari rencana yang sudah ditetapkan di awal.  

“(Bisa mempengaruhi pembangunan JJLS) Tergantung geofisikanya juga kalau di bawahnya ada lorong lain atau tidak. Karena kadang-kadang dalam satu zona (goa) itu sering ada beberapa lorong, tapi mudah-mudahan tidak,” ungkapnya.

“Bisa dimodifikasi desain engineering jalannya, atau mungkin kalau memungkinkan agak sedikit digeser (pembangunan JJLS), tapi kita belum tahu, menunggu kajian dulu,” lanjut Eko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement